Di Ghana, Lelaki Bayar Perempuan ABG untuk Hubungan Intim Dibayar Indomie

Minggu, 27 Desember 2020 | 16:33 WIB
Di Ghana, Lelaki Bayar Perempuan ABG untuk Hubungan Intim Dibayar Indomie
Ilustrasi mi instan (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu produk mie instan asal Indonesia disebut sebagai salah satu penyebab meningkatnya kegiatan seksual transaksional dan angka kehamilan.

Menyadur World Of Buzz, Sabtu (26/12/2020) Bashiratu Kamal, seorang pakar gender dan ketenagakerjaan mengungkapkan bahwa Indomie adalah salah satu penyebab meroketnya angka kehamilan remaja di Ghana.

Hal tersebut diungkapkan saat dialog nasional tentang kekerasan seksual dan berbasis gender dalam pandemi Covid-19 yang diadakan oleh STAR-Ghana Foundation.

Gadis-gadis di Ghana didorong untuk melakukan hubungan seksual transaksional di mana pria akan menjanjikan mereka barang sebagai imbalan.

Baca Juga: Terkuak! WN Ghana Dibunuh Temannya saat Main Game Konsol di Apartemen

Hal tersebut terjadi karena tingkat kemiskinan di Ghana yang semakin meningkat, terutama selama pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Barang-barang yang dijanjikan oleh pria tersebut termasuk Indomie, pulsa seluler, dan sejumlah uang.

"Dalam beberapa kasus, ada masalah 'seks transaksional', di mana beberapa orang tua juga mendorong anak-anak mereka untuk ikut serta, sehingga mereka bisa mendapatkan cukup uang untuk menghidupi diri sendiri." jelas Bashiratu.

Dia kemudian menjelaskan situasi di mana seorang ibu mendorong putrinya untuk melakukan 'seks transaksional' karena dia percaya bahwa pria itu dapat membantu putrinya.

Bashiratu menjelaskan bahwa produk mie instan tersebut sudah menjadi tawaran untuk transaksi seks untuk apa pun yang dapat Anda berikan.

Baca Juga: WN Ghana Tewas di Apartemen Kebon Jeruk, Alami Luka Tusuk di Sejumlah Tubuh

"Orang tua mereka tidak bekerja, mereka di rumah dan mereka harus bertahan hidup. Jadi mereka melakukan ini untuk mendapatkan uang." jelas Bashiratu.

Ini menunjukkan betapa buruknya kemiskinan tidak hanya memengaruhi orang dewasa, tetapi juga anak-anak muda di negara tersebut jika mereka harus menggunakan eksploitasi dan seks untuk bertahan hidup.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI