Sebut Ayahnya Menag Gus Yaqut Usul Lambang PPP, Tengku Zul Banjir Cibiran

Minggu, 27 Desember 2020 | 12:16 WIB
Sebut Ayahnya Menag Gus Yaqut Usul Lambang PPP, Tengku Zul Banjir Cibiran
Wasekjen MUI Ustaz Tengku Zulkarnain di Barus (Fanshur), Tapanuli Tengah, Sumatera Utara [dokumentasi Twitter Tengku Zulkarnain]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penceramah Tengku Zulkarnain lagi-lagi menjadi sorotan setelah membuat kicauan yang tidak benar. Sabtu, 26 Desember 2020 kemarin, Tengku Zul melalui akun Twitternya mengajak publik untuk menolak lupa dengan situasi politik zaman Orde Baru (Orba).

"Menolak lupa,Teringat di tahun 1973 ketika zaman Orde Baru, Partai Partai Islam seperti NU, Partai Parmusi, dan Perti di-fusikan menjadi Partai Persatuan Pembangunan(PPP). Saat itu KH Cholil Bishri, bapak Menteri Agama sekarang, mengusulkan memakai Ka'bah sebagai Lambang Partai," cuit Tengku Zul dikutip Suara.com.

Alih-alih mendapat dukungan, cuitan tersebut justru menjadi sasaran empuk warganet untuk menyampaikan kritik.

Tengku Zul dinilai salah menyebut KH Cholil Bishri sebagai pencetus lambang PPP. Sebab yang benar bukan KH Cholil Bishri melainkan KH Bisri Sansyuri.

Baca Juga: Soal Kasus Haikal Hassan, Tengku Zul: Semoga Tidak Lanjut ke Proses Hukum

"Hahahaha KAMU KETAHUAN KALAU KAMU TIDAK BISA BACA SEJARAH. Mentrinya keliru pada zaman tahun segitu. Makanya lo jangan suka caci maki donggg. Urusin saja tuuhhh santri ayamnya. Hahahaha," timpal akun @Albi***

Tengku Zul mengajak menolak lupa. (Twitter/@ustadtengkuzul)
Tengku Zul mengajak menolak lupa. (Twitter/@ustadtengkuzul)

"Lahhh salah orang lagi, kyai Cholil Bisri apa Kyai Bisri Syansuri, senengnya nyebar berita salah. Terus pengagumnya iya, iya aja. Bah***, tobat..tobat," timpal akun @Dawul***

"Bukan Kiai Cholil Bisri Ustad, tp KH Bisri Sansyuri. Mohon membaca dg utuh, kecuali antum pelaku sejarah," kata warganet dengan nama akun @rizam*** dengan menyertakan sebuah artikel tentang asal-usul lambang PPP.

Dalam artikel tersebut penentuan lambang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setahun setelah partai terbentuk pada 1973 berlangsung cukup alot.

Sampai kemudian, Rais Aam (Ketua) Majelis Syuro PPP KH Bisri Syansuri mengusulkan lambang kakbah dengan argumentasi yang kuat.

Baca Juga: Sebut Berpolitik Secara Sekuler Dibolehkan, Tengku Zul Dianggap Menyesatkan

Bagi KH Bisri Syansuri, lambang kakbah yang diusulkannya tidak bisa ditawar lagi.

“Sudah, nggak usah ada PPP saja. Kalau tidak memakai simbol Kabah, tidak usah ada partai,” tegasnya yang membuat Soeharto akhirnya sepakat.

Sementara itu, KH Cholil Bishri yang disebutkan Tengku Zul adalah ayahanda dari Menteri Agama saat ini Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut.

KH Muhammad Cholil Bisri berasal dari Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Kabupaten Rembang dan juga merupakan salah satu tokoh pendiri Partai Kebangitan Bangsa (PKB).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI