Suara.com - Foto-foto syur salah satu selir Raja Thailand yang sempat bocor ke sejumlah orang akhirnya dipublikasikan, namun tidak semuanya.
Menyadur Daily Mail, Sabtu (26/12/2020) seorang aktivis Thailand yang mengaku telah dikirim ribuan foto syur nyonya Raja telah membagikan sejumlah foto ke MailOnline.
Foto yang dipublikasikan tersebut dikatakan menunjukkan 'permaisuri bangsawan kerajaan' miliarder raja Sineenat Wongvajirapakdi.
Pavin Chachavalpongpun, seorang kritikus kerajaan terkemuka yang tinggal di Jepang, mengatakan kepada MailOnline bahwa dia secara menerima sebuah surat yang berisi sebuah kartu memori pada Agustus, surat tersebut anonim.
Baca Juga: Geger Ribuan Foto Syur Selir Raja Thailand Dibocorkan, Inikah Motifnya?
Ia kemudian mencurigai bahwa pengirim foto tersebut adalah saingan Sineenat, mungkin sekutu istri resmi Raja Ratu Suthida yang mencoba 'menyabotase' kembalinya dia ke istana.
Pavin mengatakan dia akhirnya memutuskan untuk membagikan sejumlah foto syur tersebut untuk 'menunjukkan sisi lain monarki'.
Menurut Pavin, sebagian besar foto tersebut memperlihatkan selir Raja Thailand tersebut dalam keadaan telanjang, namun ia tidak membagikan foto tersebut.
Pada sebuah foto yang dibagikan, terlihat sang selir memamerkan ketiaknya yang belum dicukur dengan pose yang terlihat menantang. Foto tersebut diduga diambil antara tahun 2012 dan 2014.
Pavin mengatakan dia menerima amplop anonim pada akhir Agustus, dengan cap pos Prancis dan berisi kartu SD sebagai tempat penyimpanan foto-foto itu.
Baca Juga: Dorong Populasi Mobil Listrik, Pemerintah Thailand Kerek Pajak Mobil Bensin
Hampir semua foto yang dibagikan terlihat seperti diambil dari posisi swafoto, katanya, beberapa diambil di kamar mandi atau di mobilnya.
Sebuah foto yang dibagikan juga menunjukkan belahan dada wanita berusia 35 tahun tersebut dan hanya mengenakan pakaian minim.
Bahkan di salah satu foto menunjukkan ia dalam keadaan terlihat bagian dadanya, namun ditutup dengan sebuah gambar emoji.
Dalam sebuah surat yang tidak ditandatangani kepada Pavin, pengirim menggambarkan foto-foto itu sebagai file rahasia yang diretas dari ponsel Sineenat setelah disita pada Oktober 2019.
Pavin menduga bahwa peretas menunggu saat yang tepat untuk membocorkannya, dan mengatakan bahwa 'cukup tepat waktu' saat Sineenat dibebaskan pada bulan Agustus.
"Sulit dipercaya itu kebetulan," kata Pavin, menunjukkan bahwa kebocoran itu mungkin berasal dari kubu Ratu yang berusaha untuk menyabotasenya.
Tuduhan mencoba menggulingkan Ratu adalah penyebab kejatuhan Sineenat tahun lalu ketika dia dicopot dari semua gelarnya dan dipenjara.
Pavin mengatakan surat tersebut berisi banyak file seperti itu, pengirim tidak meminta uang tetapi hanya meminta agar mereka tidak diidentifikasi.
Pavin dan jurnalis yang berbasis di Inggris Andrew MacGregor Marshall, yang juga menerima foto-foto itu, keduanya disebut sebagai personae non gratae oleh pemerintah Thailand pada tahun 2017, yang diyakini sebagai alasan mengapa mereka yang menerima surat itu.
Pavin mengatakan dia tidak berencana untuk mempublikasikan foto apa pun, tetapi akhirnya membagikan sejumlah foto untuk 'mendekonstruksi citra monarki'.
"Untuk waktu yang lama monarki telah hidup dengan citra yang baik sebagai bagian dari propaganda, ini menunjukkan sisi lain dari monarki," katanya.
MacGregor Marshall, yang tidak mempublikasikan salah satu dari 1.443 foto yang dia terima, mengatakan bahwa mereka menunjukkan 'perebutan kekuasaan yang buruk' di monarki Thailand.
"Tampaknya dia telah mengambil foto-foto eksplisit dirinya untuk dikirim ke Vajiralongkorn ... dan gambar Koi [nama panggilan Ms Sineenat] bocor dalam upaya menyabotase kepulangannya sebagai selir Vajiralongkorn," katanya.
Dia menambahkan bahwa surat yang dikirimkan kepadanya bertuliskan alamat pengirim palsu yang sebenarnya milik badan intelijen di Jerman.
Sineenat, mantan pengawal kerajaan, dianugerahi gelar permaisuri untuk menandai ulang tahun ke-67 raja Juli lalu.
Ini adalah pertama kalinya dalam hampir satu abad seorang raja Thailand mengangkat seorang selir, setelah raja menikahi istri keempatnya, Ratu Suthida pada awal tahun 2019.
Baik Ratu Suthida dan Sineenat menjabat sebagai perwira senior di unit keamanan istana. Tapi pada bulan Oktober, kurang dari tiga bulan setelah menjadikan Sineenat sebagai permaisuri kerajaan, Raja mengeluarkan perintah untuk membatalkan pengangkatan.
Dalam sebuah pernyataan, Raja menuduhnya melakukan kesalahan dengan secara aktif berusaha menggulingkan Suthida sebagai ratu.
Kemudian pada bulan Agustus Royal Gazette melaporkan bahwa Sineenat tidak terlibat kesalahan apapun, dan menyatakan dia tidak boleh kehilangan hak istimewanya.