Suara.com - Menteri kesehatan Afrika Selatan menolak klaim yang menyatakan bahwa varian virus corona baru yang ditemukan di negaranya lebih menular atau berbahaya daripada yang ditemukan di Inggris.
"Saat ini, tidak ada bukti bahwa 501.V2 (varian) lebih menular daripada varian Inggris - seperti yang disebutkan oleh Menteri Kesehatan Inggris," kata Zwelini Mkhize dalam sebuah pernyataan disadur dari The Straits Times, Sabtu (26/12/2020).
"Juga tidak ada bukti bahwa (itu) menyebabkan penyakit yang lebih parah atau peningkatan kematian daripada varian Inggris atau varian apa pun yang telah diurutkan di seluruh dunia." sambungnya.
Matt Hancock, Menteri Kesehatan Inggris mengatakan bahwa varian virus yang ditemukan di Afrika Selatan "sangat memprihatinkan, karena lebih mudah menular, dan tampaknya telah bermutasi lebih lanjut."
Baca Juga: Bangga, Batik Tampil di Kompetisi Fesyen Afrika Selatan!
Pada kesempatan yang sama ia juga menyampaikan pembatasan perjalan ke dan dari Afrika Selatan mulai Rabu (23/12).
Kata-kata Matt Hancock yang berbunyi "telah menciptakan persepsi bahwa varian di Afrika Selatan telah menjadi faktor utama dalam gelombang kedua di Inggris," disanggah oleh Mkhize.
"Ini tidak benar." tegas Mkhize.
Dia menunjukkan bukti bahwa strain Inggris, yang memiliki mutasi serupa dengan Afrika Selatan, muncul dari September di tenggara County Kent.
Mengutip pandangan komunitas ilmiah yang dibagikan secara luas, Mkhize juga berpendapat bahwa risiko larangan perjalanan mungkin lebih besar daripada manfaatnya.
Baca Juga: Jurus Jitu Afrika Selatan Atasi Kemarau "Mematikan"
"Melarang perjalanan antara Inggris dan SA adalah keputusan yang tidak menguntungkan," ujar Mkhize.
Afrika Selatan adalah negara yang paling terpukul oleh Covid-19 di benua tersebut, dengan hampir satu juta infeksi sejauh ini dan 26.000 orang meninggal.
Sekitar 14.000 kasus positif terdeteksi pada dua hari terakhir, dibandingkan dengan pada awal pekan ini antara 8.000 dan 10.000 kasus.
Mkhize mengatakan pada Rabu bahwa aturan pembatasan baru mungkin diperlukan untuk memperlambat penyebaran virus corona jenis baru.