Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung kembali memberikan pernyataan soal kemelut yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia. Apalagi ditambah dengan bergabungnya oposisi ke dalam pihak koalisi.
Itu pun membuat Rocky menyebut pemerintah harusnya menghormati Habib Rizieq Shihab (HRS) sebagai pihak oposisi, tanpa perlu mengaitkan kasus-kasusnya.
Rocky juga sedikit menyinggung soal pentingnya kesetaraan warganegara dan kebebasan berpendapat, tanpa mengaitkannya dengan isu intoleran.
"Harusnya ada kesetaraan berwarganegara untuk bebas mengucapkan pemikirannya dalam soal keyakinan tanpa dilabeli intoleran. Soal intoleran bukan urusan negara, ini urusan keakraban bermasyarakat," ujar Rocky Gerung dalam unggahan video di Youtube Rocky Gerung Official berjudul "HORMATI HABIB RIZIEQ SEBAGAI OPOSISI!" pada Kamis (24/12/2020).
Rocky turut menjelaskan bahwa intoleransi timbul karena negara yang menciptakan suasana tersebut.
"Sikap toleransi akan timbul kalau negara bisa kasi suasana. Nah, suasana itu yang enggak dihasilkan oleh negara, maka terjadilah intoleran. Yang intoleran akan dianggap negara sebagai teroris, dan teroris pasti musuh negara," jelasnya.
Melanjutkan hal itu, Rocky menyebut kekacauan itu ada karena masih membawa suasana Pilpres tahun 2019. Padahal dua tokoh yang dielu-elukan menjadi pemimpin alternatif sudah berada di dalam jajaran kabinet.
"Mestinya tidak ada lagi hal-hal semacam itu, karena Prabowo-Sandi sudah ada di kabinet maka sempurnalah kabinet itu menghidupkan kesepakatan dalam menjaga NKRI," terang Rocky.
Masuknya Prabowo-Sandi dalam koalisi pemerintahan, membuat pihak oposisi semakin mengecil. Rocky pun berpendapat, harusnya pemerintah memberi ruang dan menghormati HRS sebagai bagian dari oposisi tersebut.
Baca Juga: Mau Digusur, Santri Pesantren Habib Rizieq Belum Juga Pergi, Ini Kata PTPN
"Maka biarkan bagian oposisi itu bekerja dengan kemampuan dia sendiri. Habib Rizieq jelas beroposisi, hormati saja. Harus dihormati posisi oposisinya," sarannya.