Serba-serbi Tradisi Natal di Berbagai Negara, Ada yang Mirip Kurban Nih

Jum'at, 25 Desember 2020 | 13:53 WIB
Serba-serbi Tradisi Natal di Berbagai Negara, Ada yang Mirip Kurban Nih
Dekorasi pohon Natal. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap negara punya cara dan tradisi tersendiri dalam merayakan Hari Natal, namun di tahun 2020 ini berbeda karena di tengah pandemi yang membatasi pergerakan.

Mulai dari ayam goreng KFC di Jepang, ulat goreng, hingga kedatangan roh jahat, berikut ini tradisi di berbagai negara yang sudah Suara.com rangkum.

1. Berbondong-bondong ke KFC di Jepang

Menyadur The Sun, Jumat (25/12/2020) Hari Raya Natal tidak diakui secara resmi sebagai hari libur di negara yang terkenal akan bunga sakura tersebut.

Baca Juga: Tradisi Orang Jepang Merayakan Natal, Salah Satunya Makan Malam Romantis

Namun, itu tidak menghentikan setiap keluarga untuk berbondong-bondong ke kedai KFC untuk makan meriah pada Malam Natal setiap tahun.

Sebanyak 3,6 juta keluarga diperkirakan mengambil bagian dalam tradisi tersebut.

Tradisi membeli ayam goreng tersebut dimulai pada tahun 1974 ketika KFC menjalankan kampanye iklan yang sangat sukses di Jepang yang disebut "Kurisumasu ni wa Kentakkii", atau "Kentucky for Christmas".

2. Menyimpan Sapu di Norwegia

Orang Norwegia percaya bahwa musim perayaan menandai kedatangan roh jahat dan penyihir yang memiliki sifat tidak ramah.

Baca Juga: Dibantu Masyarakat, Polisi dan TNI Jaga Ibadah Natal di GKJW Sengkaling

Jadi pada malam Hari Raya Natal, orang-orang di Norwegia memastikan sapu mereka tersimpan dengan aman dan terkunci sebelum tidur.

Dengan demikian, ketika para penyihir datang mencari sapu sebagai alat transportasinya, mereka tidak akan menemukannya.

3. Ulat goreng di Afrika selatan

Afrika Selatan dikenal karena hidangan mereka yang beragam. Dan salah satu yang paling mereka banggakan adalah kelezatan ulat goreng dari Emperor Moth.

Setiap tahun, hidangan ulat goreng tersebut disajikan waktu Natal dan dinikmati sebagai camilan kaya protein sepanjang musim dingin.

4. Bersepatu roda ke gereja di Caracas, Venezuela

Bagi penduduk di Caracas, ibu kota Venezuela, menghadiri kebaktian saat Haru Raya Natal dengan sepatu roda adalah sebuah tradisi.

Kebiasaan tersebut menjadi sangat populer sehingga pada Hari Natal, pemerintah menutup sebagian besar jalan utama untuk memberi warga kesempatan bersepatu roda ke gereja dengan aman.

5. Menyembelih kambing peliharaan di Ghana

Di Ghana, ada sebuah tradisi saat menjelang Hari Natal yang mirip dengan salah satu hari raya umat Muslim yakni Kurban.

Menjelang Hari Raya Natal, sejumlah keluarga di Ghana membeli kambing besar dan memeliharanya beberapa hari hingga gemuk.

Pada malam Natal mereka akan menyembelih kambing tersebut yang kemudian diolah menjadi penganan khas seperti fufu dan sup.

Ide di balik memberi makan dan merawat mereka adalah agar mereka menjadi sehat dan gemuk untuk dikonsumsi seluruh keluarga.

6. Makanan burung dan kulit paus di Greenland

Di Greenland, Hari Raya Natal tidak akan lengkap tanpa kulit paus mentah.

Makanan khas Greenland yang dikenal sebagai mattak, disantap dengan potongan lemak di bagian dalamnya.

Hidangan wajib saat musim dingin lainnya di Greenland adalah kiviak. Hidangan tersebut terbuat dari daging mentah burung kutub yang telah difermentasi selama berbulan-bulan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI