Suara.com - Tak kurang dari 23 orang luka-luka ketika sebuah ledakan mengguncang sebagian besar gedung perkantoran yang kosong pada Rabu (23/12). Sembilan di antara korban luka-luka itu berada dalam kondisi kritis.
Departemen Pemadam Kebakaran Baltimore mengatakan, ledakan itu membuat sebagian atap gedung Baltimore Gas & Electric Co., roboh. Dari 23 orang yang diselamatkan dalam ledakan itu, 21 orang dilarikan ke rumah sakit terdekat, sementara dua lainnya menolak perawatan tambahan.
Dua petugas yang sedang membersihkan jendela gedung itu diselamatkan setelah tergantung beberapa lantai dari permukaan tanah karena sebagian perancahnya hancur.
Para petugas pemadam kebakaran juga dengan cepat memadamkan api di lantai 16 di mana terdapat bukti-bukti terjadinya ledakan.
Baca Juga: Panik saat Take Off, Dua Penumpang Pesawat Terjun dari Tangga Darurat
Departemen Pemadam Kebakaran Baltimore mengatakan sedang menyelidiki penyebab ledakan dan kebakaran itu, tetapi Baltimore Gas and Electric mengatakan pekerjaan konstruksi pada sistem pengatur udara dan pengatur air panas “tampaknya menjadi penyebab insiden itu.”
“Sebagian besar gedung itu kosong karena libur dan pandemi,” kata perusahaan yang dimiliki Exelon Corp itu, dalam pernyataannya. (Sumber: VOA Indonesia)