Prabowo-Sandi Masuk Kabinet, Bukti Tidak Ada Beda Prinsip di Politik RI

Kamis, 24 Desember 2020 | 12:31 WIB
Prabowo-Sandi Masuk Kabinet, Bukti Tidak Ada Beda Prinsip di Politik RI
Deklarasi Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik dari University of Melbourne, Prof. Vedi Hadiz menilai bergabungnya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ke kabinet kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan tidak adanya perbedaan prinsip antara Prabowo-Sandi dengan Jokowi-Maruf Amin.

Seperti diketahui, Prabowo-Sandi merupakan rival Jokowi-Maruf dalam Pilpres 2019 lalu.

Setelah Jokowi terpilih menjadi Presiden RI, Prabowo memutuskan bergabung dalam kabinet kerja Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.

Kini, jejak Prabowo juga diikuti oleh pasangannya di Pilpres 2019 lalu, Sandiaga Uno.

Baca Juga: Gus Yaqut Jadi Menteri Agama, GP Ansor Jateng Beri Pesan Menyentuh

Jokowi mengumumkan Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang baru, menggantikan posisi Wishnutama Kusubandio.

"Inilah format politik Indonesia, enggak ada perbedaan prinsipil antara para protagonis itu, tapi rakyat kadang-kadang berpikir ada," kata Vedi dikutip dari ABC.net -- jaringan Suara.com, Kamis (24/12/2020).

Vedi menilai, bergabungnya Prabowo-Sandi ke koalisi pemerintah terjadi jika kepentingan mereka (antara Prabowo-Sandi dengan Jokowi-Maruf) bertemu, sehingga terjadiliah rekonsiliasi.

Masyarakat yang sempat terpolarisasi saat Pemilu berlangsung kini hanya menjadi lelucon belaka di kalangan elit politik.

"Masyarakat yang telah sedemikian terpolarisasi ketika Pemilu kemarin, sampai gontok-gontokan ternyata hanya menjadi lelucon di kalangan elit. Karena dengan mudah rupanya mereka bisa berekonsiliasi apabila kepentingan mereka bertemu," tutur Vedi.

Baca Juga: Baru Jadi Menteri, Tri Rismaharini Disebut Langgar Undang-Undang

Meski demikian, bersatunya Prabowo-Sandi dengan Jokowi-Maruf bukanlah suatu keabadian. Kerukunan antara dua rival tersebut bisa saja terpecah dalam kontestasi politik berikutnya.

"Aliansi-aliansi ini sifatnya transaksional. Jadi nanti 2024 (mereka) akan melihat lagi, kawan jadi lawan kemudian kawan lagi. Biasa ini," ungkapnya.

Reshuffle kabinet yang diisi oleh kelompok-kelompok tertentu ini juga mengisyaratkan adanya politik oligarki di Indonesia.

Politik oligarki yakni struktur pemerintah yang kekuasaannya berpusat hanya pada sekelompok orang.

Vedi menilai, kekuatan yang mendominasi politik Indonesia merupakan representasi dari pertemuan antara kekuatan politik birokratis dan ekonomi sebenarnya telah bentuk sejak zaman Orde Baru.

"Orang-orangnya sih bisa datang dan pergi, tapi pada dasarnya mereka merupakan perpanjangan tangan dari struktur relasi kekuasaan yang telah terbentuk sejak Orde Baru dan bisa dilestarikan pada zaman demokrasi ini," ungkap Vedi

"Karena (para oligark) itu ternyata bisa mendominasi partai politik, parlemen, ormas, media, dan sebagainya," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI