Chile Gunakan Anjing Pelacak untuk Deteksi Covid-19 di Bandara

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 24 Desember 2020 | 07:03 WIB
Chile Gunakan Anjing Pelacak untuk Deteksi Covid-19 di Bandara
Anjing pelacak. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tugas mengendus penumpang yang terjangkit Covid-19 di bandara internasional Santiago Chile akan dilakukan oleh sekelompok anjing terlatih.

Sebuah tim beranggotakan anjing Golden Retriever dan Labrador duduk saat mereka mencium bau virus dan mendapatkan makanan. Anjing-anjing itu memakai jaket "biodetector" berwarna hijau dengan tanda silang merah.

Penumpang di pos pemeriksaan kesehatan bandara menyeka leher dan pergelangan tangan mereka dengan kain kasa yang kemudian dimasukkan ke dalam wadah kaca dan diberikan kepada anjing untuk diendus, lalu petugas melihat apakah mereka mendeteksi Covid-19 dari kain kasa tersebut.

Anjing pelacak sebelumnya dikenal bisa dilatih untuk mendeteksi bau obat-obatan dan bahan peledak, tetapi ada juga yang dilatih untuk mendeteksi malaria, kanker, dan penyakit Parkinson.

Baca Juga: Ingin Mobil Bekas, Ini Aturan Baru Odometer di Amerika Serikat untuk Wacana

Anjing yang dilatih untuk mendeteksi virus korona baru sudah mulai mengendus sampel penumpang di bandara Uni Emirat Arab dan Finlandia.

Dikutip dari Reuters, Kamis, sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa anjing dapat mengidentifikasi individu yang terinfeksi dengan akurasi 85 persen hingga 100 persen dan mengetahui tidak ada infeksi dengan akurasi 92 persen hingga 99 persen.

Polisi Carabinero Chili telah melatih anjing-anjing itu dan Inspektur Jenderal Esteban Diaz mengatakan anjing memiliki lebih dari 3 juta reseptor penciuman, dari 50 kali lipat lebih banyak dibandingkan reseptor manusia, sehingga punya tempat yang unik untuk membantu melawan virus corona.

Infeksi di Chili jauh turun dari puncaknya pada bulan Juni tetapi mulai meningkat lagi dengan rata-rata sekitar 2.000 kasus baru dilaporkan setiap hari, menurut penghitungan Reuters. Chili memiliki total 589.189 kasus yang dikonfirmasi dan 16.217 kematian akibat penyakit tersebut. (Sumber: Antara/Reuters)

Baca Juga: Peneliti Amerika Sebut Tak Perlu Khawatir Dengan Varian Baru Virus Corona

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI