Suara.com - Pelantikan enam menteri baru dinilai mengindikasikan adanya keinginan untuk memperkokoh dukungan partai terhadap pemerintahan.
Manajer Riset dan Program The Indonesian Institute Center for Public Policy Research Arfianto Purbolaksono mengatakan dukungan tersebut diharapkan bisa menjaga stabilitas politik.
Tetapi, Anto mengingatkan bahwa semakin besar dukungan dari partai politik, akan besar pula tarik menarik kepentingan antar partai.
Kalau merujuk pada hasil riset TII, orientasi parpol di Indonesia cenderung mengutamakan perolehan suara demi memenangkan pemilu serta menguasai pemerintahan. Dengan demikian kepentingan antar partai saat ini tidak jauh untuk pemilihan umum 2024.
Baca Juga: Menteri Risma Bakal Hapuskan Bansos Tunai, Ini Alasannya
"Dukungan partai akan beriringan dengan kepentingannya untuk menuju kontestasi pemilu 2024. Hal inilah yang kemudian akan menjadi ujian bagi Presiden Jokowi di tengah lalu lalang kepentingan politik, untuk dapat dapat menahkodai pemerintahan di tengah kondisi pandemi," kata Anto dalam keterangan tertulis.
Anto menggarisbawahi Jokowi bukan seorang ketua umum partai atau dewan pembina partai. Karena itu, keputusan mengumpulkan dukungan partai bakal menjadi tantangan tersendiri.
"Patut kita lihat apakah Presiden Jokowi dapat mengelola kepentingan politik di dalam pemerintahannya. Atau malah terjerat dengan sengkarut kepentingan politik di dalamnya," kata dia.