Suara.com - Inilah profil Edward Omar Sharif Hiariej atau yang lebih akrab disapa Eddy Hiariej. Eddy telah dilantik menjadi Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (wamenkumham), pada hari Rabu, 23 Desember 2020.
Kabar terpilihnya Eddy Hiariej sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM ini sebelumnya juga sempat diungkapkan oleh Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, (23/12/2020). Dijelaskan Heru, selain akan melantik 6 menteri baru, Presiden Joko Widodo juga akan melantik sejumlah Wakil Menteri (Wamen) di hari yang sama.
Profil Edward Omar Sharif Hiariej
Nama Edward Omar Sharif Hiariej sebelumnya dikenal sebagai salah satu saksi ahli pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin dalam sengketa hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi. Dirinya adalah seorang guru besar Ilmu Hukum Pidana di Universitas Gadjah Mada yang lahir di Ambon, Maluku, pada tanggal 10 April 1973.
Baca Juga: Siap Bantu Yasonna, Wamenkumham Bakal Pelajari Masalah di Kemenkumham
Meskipun tergolong masih muda, namun dirinya sudah sering terlibat sebagai saksi ahli di berbagai persidangan. Satu di antaranya adalah bersaksi di kasus yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama pada tahun 2017 yang lalu.
Riwayat Pendidikan Edward Omar Sharif Hiariej
Diketahui Eddy Hiariej menempuh semua jenjang pendidikan tingginya di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Semenjak remaja, Eddy Hiariej mengakui sudah berminat untuk terjun ke dunia hukum.
Pada saat itu, almarhum ayahnya pernah mengatakan bahwa dirinya cocok menjadi seorang jaksa. Kemudian setelah lulus SMA pada tahun 1992, dirinya memutuskan untuk memasuki Fakultas Hukum UGM.
Namun ternyata dirinya gagal lulus tes Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Enam bulan kemudian, dirinya mulai tekun mempersiapkan UMPTN selanjutnya. Dan benar saja, dirinya berhasil diterima di UGM di UMPTN berikutnya.
Baca Juga: DPR Harap Keberadaan Wamenkum HAM Bisa Bantu Yasonna Selesaikan RUU KUHP
Akan tetapi di kemudian hari almarhum ayahnya mengatakan supaya Eddy Hiariej menjadi seorang pengacara saja. Sang ayah menginginkan agar dirinya bisa membela orang, bukan mendakwa.
Karier Edward Omar Sharif Hiariej
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Eddy Hiariej memutuskan untuk menjadi seorang dosen di almamaternya. Pada saat itu dirinya mengikuti tes penerimaan dosen pada tanggal 19 November 1998. Kemudian hasil tes tersebut diumumkan pada tanggal 6 Desember 1998. Per hari tersebut, Eddy Hiariej aktif sebagai asisten sampai SK pengangkatannya sebagai dosen terbit pada tanggal 1 Maret 1999.
Kemudian Eddy Hiariej berhasil memperoleh gelar M.Hum di tahun 2004 dan Gelar Doktor pada tahun 2009. Kedua gelar tersebut didapatkan juga dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Eddy Hiariej berhasil meraih gelar tertinggi di bidang akademik di usianya yang terbilang masih muda. Eddy Hiariej mendapatkan gelar profesor di usia 37 tahun dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, dan SK guru besar tersebut turun pada tanggal 1 September 2010.
Capaian tersebut tentu saja tidak lepas dari prestasi ketika menempuh pendidikan jenjang doktoral. Diketahui Eddy Hiariej berhasil menyelesaikan pendidikan doktoralnya dalam waktu yang lebih singkat, yaitu dalam waktu 2 tahun 20 hari.
Pelantikan Edward Omar Sharif Hiariej sebagai Wakil Menteri
Edward Omar Sharif Hiariej menjadi Wamenkumham pertama sejak terakhir kali ada yang memegang jabatan tersebut pada Kabinet Indonesia Bersatu II di bawah kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Edward Omar Sharif Hiariej akan menemani Menkumham Yasonna H Laoly untuk menangani segala persoalan yang menjadi bidang kementerian tersebut dari mulai peraturan perundang-undangan, administrasi badan hukum, imigrasi, hingga urusan lembaga pemasyarakatan.
Demikian profil Edward Omar Sharif Hiariej yang resmi menjabat sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM atau Wamenkumham.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama