Suara.com - Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan hanya 14 persen warga Jakarta yang bersedia divaksin Covid-19. Hal ini membuat ibu kota bersama Banten menjadi Provinsi paling rendah tingkat kesediaan warganya melakukan vaksinasi di Indonesia.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria menganggap faktornya adalah tingkat pemahaman masyarakat. Sebab, kata Riza, banyak yang belum memahami mekanisme melakukan vaksinasi itu.
"Masyarakat kan memang masih ada yang belum memahami, belum mengerti tentang pentingnya vaksin," ujar Riza di Makodam Jaya, Jakarta Timur, Rabu (23/12/2020).
Riza juga tak mau ambil pusing mengenai hasil survei itu. Namun jika diperlukan, maka pihaknya akan mempelajari data survei itu lebih lanjut.
Baca Juga: Capai Rp580 M, Wagub DKI Dukung Kemendagri Usut Anggaran Janggal DPRD
"Itu kan survei, nanti kami lihat," kata Riza.
Karena itu, masyarakat disebutnya harus disadarkan akan pentingnya melakukan vaksin. Ia juga kedepannya akan melakukan sosialisasi mengenai menakisme vaksinasi.
"Secara bertahap, berangsur-angsur kami akan terus melakukan kampanye, sosialisasi pentingnya melakukan pencegahan dan pentingnya vaksin bagi kita semua," jelasnya.
Dengan sosialisasi yang gencar, maka masyarakat akan mau mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan vaksin yang sudah digratiskan ini.
"Saya yakin masyarakat Jakarta akan memahami, mengerti, dan mengikuti arahan, anjuran tenaga medis, dokter dan pemerintah pusat maupun daerah," pungkasnya.
Baca Juga: Ahli Penyakit Menular Anthony Fauci Vaksinasi Covid-19 dari Moderna