Fadli Zon: Isu Radikalisme Sebaiknya Dihapuskan dalam 'Dagangan' Kekuasaan

Rabu, 23 Desember 2020 | 14:54 WIB
Fadli Zon: Isu Radikalisme Sebaiknya Dihapuskan dalam 'Dagangan' Kekuasaan
Fadli Zon. (YouTube/FadliZonOfficial)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Fadli Zon menilai isu radikal dan terorisme di Indonesia hanya akan memupuk Islamofobia, sehingga membuat calon investor kabur dan enggan menanamkan modalnya.

Melalui cuitannya, Fadli Zon menanggapi artikel yang memuat pernyataan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera yang meminta agar menteri agama baru tidak terus-terusan memunculkan isu radikalisme dan terorisme.

"Isu radikal dan terorisme hanya akan memupuk Islamofobia dan membuat calon investor kabur," cuit @fadlizon seperti dikutip Suara.com pada Rabu (23/12/2020).

Dalam artikel yang ditautkan Fadli, Mardani menjelaskan media luar khususnya media barat akan menuliskan berita mengenai pertikaian di Indonesia yang masih berkutat dengan isu radikalisme dan terorisme.

Cuitan Fadli Zon tentang isu 'dagangan' kekuasaan Menteri Agama (twitter.com/fadlizon)
Cuitan Fadli Zon tentang isu 'dagangan' kekuasaan Menteri Agama (twitter.com/fadlizon)

Pertikaian berbasis radikalisme dan terorisme itu berdampak bagi para investor yang enggan menanamkan modalnya di Indonesia, karena menganggap Indonesia tidak aman sehingga memilih di negara lain.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu pun menegaskan isu radikalisme dan terorisme harusnya dihapuskan dalam 'dagangan' kekuasaan.

"Isu-isu ini pun sudah basi dan sebaiknya dihapuskan dalam 'dagangan' kekuasaan," ujar Fadli Zon.

Jadi Menag, Gus Yaqut Tak Ingin Agama Dijadikan Alat Menentang Pemerintah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Quomas atau Gus Yaqut sebagai Menteri Agama.

Baca Juga: Dulu Lawan Politik, Sandiaga Ungkap Alasan Bersedia jadi Pembantu Jokowi

Gus Yaqut menjadi Menag menggantikan Fachrul Razi. Pengumuman itu disampaikan Jokowi di Istana Merdeka, Selasa (22/12/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI