Suara.com - Perombakan kabinet yang baru saja diumumkan Presiden Joko Widodo menyisakan daya kejut yang luar biasa di mata publik. Sandiaga Uno yang pada gelaran Pilpres 2019 menjadi lawan Jokowi, ditarik ke dalam kabinet menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI) menggantikan Wishnutama.
Sandiaga Uno resmi mengikuti jejak Prabowo Subianto yang telah terlebih dahulu dulu bergabung dengan Jokowi sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Keputusan tersebut jelas membuat banyak pihak kecewa terutama oposisi kekuasaan yang merasa dikhianati Sandiaga Uno.
Seperti yang diungkapkan Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu melalui akun Twitternya sesaat setelah Sandiaga resmi menjadi menteri.
Baca Juga: Sandiaga Uno Ungkap Alasan Dirinya Mau Menjadi Menteri di Kabinet Jokowi
"Mohon sisakan ruang untuk mengingat pengorbanan harta, kurungan penjara dan nyawa para pendukungmu. Itu saja," ujar Said Didu, Selasa (22/12/2020).
Kicauan Said Didu itu pun seketika diberondong warganet lainnya yang berada di barisan oposisi, dan juga merasa kecewa dengan Sandiaga Uno.
"Selama 2 bulan kampanye warung kecil Saya ikut sumbangsih jadi relawan @prabowo, @sandiuno. Tanpa pamrih saya cuma mak-mak yang ingin punya pemimpin yang lebih baik. Berharap ganti presiden tapi ujung-ujungnya cuma, kecewa," tulis warganet dengan nama akun @Elly*** dilengkapi dengan emotikon bersedih.
"Ngeri jika ingat perkataan seorang prabowo dan sandiaga uno sebelum pilpres. Setelah pilpres tidak sesuai omongannya dulu. Itu BUKTI bahwa kita (rakyat kecil) hanya MODAL bukan TEMAN. Silahkan mention dua orang diatas, saya sudah tak bisa memahami arti perilaku mereka," timpal akun lainnya @r_lig***
"Fakta masuknya mantan lawan politik pilpres (Prabowo Sandi) dalam kabinet, membuktikn : Pemilu dulu (juga sebelum-sebelumnya) hanya dagelan. Energi umat habis untuk saling dukung buat posko, yel-yel, bentrok-bentrokan, kematian PPS yang sangat banyak, dll tanpa jelas idealisme yang diperjuangkan.. Demokrasi End," sambung akun @Garang***
Baca Juga: Pernyataan Sandiaga Uno Tolak Jadi Menteri Jokowi Dibahas Warganet
"Pelajaran buat kita guys. Lain kali kalo mendukung sewajarnya aja. Ternyata paslon yang menjanjikan surga malah mendekat ke neraka. Kedepan mari kita pilih paslon yang tidak memecah belah, track recordnya bagus, berakhlak dan tidak menggunakan sentimen SARA," sahut @Arie***
Kekinian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik enam orang menteri baru dan lima orang wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/12/2020).
Pelantikan enam menteri baru berdasarkan Keputusan Presiden 133/P/Tahun 2020 Tentang Pengisian dan Pergantian Beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju dalam sisa masa jabatan periode 2019-2024.
Keenam menteri baru itu yakni Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial.
Wali Kota Surabaya itu menggantikan posisi Juliari Batubara yang kini menjadi tersangka kasus korupsi Bansos Covid-19.
Kedua, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sandiaga menggantikan Wishnutama Kusubandio
Ketiga, Wakil Menteri BUMN sekaligus Juru Bicara Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan.
Budi menggantikan posisi Terawan Agus Putranto .
Keempat, Ketua GP Anshor Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama. Yaqut menggantikan posisi Fachrul Razi.
Kelima, Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono ditunjuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.
Trenggono menggantikan Edhy Prabowo yang kini menjadi tersangka ekspor benih lobster.
Keenam, Duta Besar Amerika Serikat Muhammad Luthfi sebagai Menteri Perdagangan. Luthfi menggantikan posisi Agus Suparmanto.