Suara.com - Intelektual Nahdlatul Ulama (NU), Ulil Abshar Abdalla mengungkapkan sosok yang pertama kali ditawari menjadi Menteri Agama (Menag) bukanlah Yaqut Cholil Qoumas yang kini sedang dilantik menjadi Menag.
Melalui akun Twitter @ulil, Gus Ulil mengungkapkan posisi Menteri Agama pertama kali bukanlah ditawarkan kepada Gus Yaqut.
Melainkan kepada sang kakak, Yahya Cholil Staquf. Ia merupakan Katib Aam Syuriah PBNU. Namun, tawaran tersebut ditolak oleh Yahya.
"Memang yang ditawari pertama kali adalah Kiai Yahya, tetapi beliau menolak," kata Gus Ulil seperti dikutip Suara.com, Rabu (23/12/2020).
Baca Juga: Kekayaan 6 Menteri Baru Jokowi, Sandiaga Paling Tajir Yaqut Nihil Hutang
Gus Ulil memberikan sedikit gambaran terkait sosok Ketua Umum GP Ansor yang kini telah resmi menjadi Menag.
Yaqut merupakan putera dari Kiai Cholil Bisri, kakak kandung dari Kiai Mustofa Bisri atau Gus Mus.
Meski demikian, Gus Ulil menegaskan penunjukkan Gus Yaqut menjadi Menag bukan atas rekomendasi Gus Mus.
"Dengan kata lain dia adalah keponakan Gus Mus. Tetapi tak ada peran apapun dari Gus Mus dalam penunjukkan Gus Tutut (panggilan Yaqut) ini," ungkap Gus Ulil.
Gus Ulil berharap, dengan terpilihnya Gus Yaqut sebagai Menag mampu menerjemahkan politik kebhinekaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Dedek Uki Sentil Kicauan Said Didu: Ini Provokasi Berbasis SARA
"Semoga Kemenag di bawah Gus Tutut bisa lebih 'nendang' lagi dalam menerjemahkan politik kebhinekaan Jokowi," tutur Gus Ulil.
Profil Yaqut Cholil Qoumas
Gus Yaqut merupakan anak dari KH Muhammad Cholil Bisri pendiri Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Kabupaten Rembang.
Selain itu, ayah Gus Yaqut rupanya juga merupakan salah satu tokoh pendiri Partai Kebangitan Bangsa (PKB).
Berdasarkan data yang dihimpun, Yaqut Cholil Quomas pernah dilantik menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ia masuk ke Senayan saat Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan Hanif Dhakiri dari Dapil Jawa Tengah X yang kala itu dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Tenaga Kerja pada Kabinet Kerja.