Selain Inggris, Negara-negara Ini Juga Deteksi Mutasi Baru Virus Corona

Rabu, 23 Desember 2020 | 01:00 WIB
Selain Inggris, Negara-negara Ini Juga Deteksi Mutasi Baru Virus Corona
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

ECDC juga mengutip laporan media yang mengonfirmasi kasus serupa di Belgia dan Italia.

Dr. John Campbell, seorang analis kesehatan independen yang berbasis di Inggris, mengatakan kepada DW bahwa meskipun berita tentang strain tersebut baru muncul pada akhir pekan, penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada "akhir September" di daerah Kent di Inggris.

“Karena sudah ada sejak September, ada potensi juga bahwa virus ini sudah ada di negara-negara Eropa,” kata Campbell.

"Tampaknya lebih menular, karena daerah yang infeksinya meningkat paling dramatis juga merupakan daerah di mana insiden mutasi tertinggi telah ditemukan."

Australia deteksi strain yang sama, Afrika Selatan berbeda Otoritas Australia melaporkan telah mendeteksi varian baru COVID-19 setelah dua wisatawan dari Inggris yang terbang ke negara bagian New South Wales diketahui membawa varian mutasi virus corona.

Keduanya kini dikarantina di hotel. Australia mengalami peningkatan kasus dalam beberapa hari terakhir, namun pihak berwenang tidak yakin bahwa peningkatan kasus infeksi itu berasal dari mutasi baru corona.

Selama akhir pekan, Afrika Selatan juga memberlakukan larangan penerbangan karena diyakini bahwa strain virus vorona baru dari Inggris juga ditemukan di sana.

Namun, pejabat kesehatan dan ilmuwan Afrika Selatan mengatakan varian baru yang dikenal sebagai 501.V2, berbeda dengan yang ada di Inggris.

Meskipun demikian, selayaknya pihak berwenang di Inggris, otoritas Afrika Selatan mengatakan bahwa mutasi virus corona juga menyebabkan peningkatan kasus COVID-19.

Baca Juga: Inggris Temukukan Varian Baru Corona, Lebih Rentan Menginfeksi Anak-anak

Ilmuwan Afrika Selatan mengatakan mereka sedang mempelajari apakah vaksin COVID-19 mampu memberi perlindungan terhadap strain baru COVID-19 di negara itu.

REKOMENDASI

TERKINI