CEO BioNTech Yakin Vaksinnya Mempan Pada Virus Corona Jenis Baru

Selasa, 22 Desember 2020 | 21:43 WIB
CEO BioNTech Yakin Vaksinnya Mempan Pada Virus Corona Jenis Baru
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan farmasi BioNTech sangat yakin vaksin Covid-19 besutannya juga bekerja pada virus corona jenis baru yang belakangan ini sedang mewabah di Inggris.

Menyadur DW Selasa (22/12), CEO BioNTech Ugur sahin mengatakan protein pada bentuk virus yang bermutasi 99% sama dengan jenis yang ada. Ia butuh waktu 2 minggu untuk menguji vaksinnya pada varian virus corona jenis baru.

"Kemungkinan vaksin kami bekerja relatif tinggi," katanya.

Ia melanjutkan, jika vaksinnya perlu penyesuaian untuk varian baru ini, maka perusahaan akan menyelesaikannya dalam waktu enam minggu.

Baca Juga: Uni Eropa Akhirnya Izinkan Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer/BioNTech

Pada hari Senin, vaksin yang dikembangkan bersama Pfizer ini mendapat persetujuan untuk digunakan di negara Eropa. BioNTech mengatakan pengiriman akan segera dimulai.

Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]

Vaksin itu akan dipasarkan sebagai Comirnaty - konstruksi kata yang berasal dari COVID-19, molekul pembawa pesan mRNA virus, dan istilah komunitas dan kekebalan.

Jerman akan menerima batch pertama 151.000 dosis pada Sabtu depan. Menteri Kesehatan Jens Spahn mengatakan setidaknya 670.000 dosis akan didistribusikan per minggu mulai Januari.

Sementara itu, kepala darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata Mike Ryan mengatakan mutasi adalah 'bagian normal dari evolusi virus'.

"Tidak ada bukti bahwa ada peningkatan keparahan Covid-19 dari jenis terbaru," kata Ryan, merujuk pada mutasi protein lonjakan yang digunakan virus untuk menempel dan menginfeksi sel.

Baca Juga: Punya Vaksin Sendiri, Cina Juga Pesan Vaksin BioNTech Seharga Rp8,5 Triliun

Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan tidak ada yang membuat dampak signifikan baik pada kerentanan virus terhadap terapi, obat atau vaksin yang sedang dikembangkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI