Dinilai Tepat Jadi Menteri, Tapi Kelemahan Risma yang Emosional Disorot

Selasa, 22 Desember 2020 | 15:07 WIB
Dinilai Tepat Jadi Menteri, Tapi Kelemahan Risma yang Emosional Disorot
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Megawati Soekarnoputri di kantor DPP PDIP. (Suara.com/Novian).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan mencuatnya nama mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai salah satu kandidat calon menteri baru adalah pilihan terbaik Presiden Joko Widodo seiring isu perombakan kabinet atau reshuffle.

Pemilihan Risma yang digadang bakal menggantikan Juliari Peter Batubara di Kementerian Sosial itu dinilai tepat. Apalagi, kata Qodari, Risma merupakan orang kepercayaan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Setahu saya Pak Jokowi juga senang dengan Bu Risma gitu. Jadi ini (ibarat) panci ketemu tutup lah, klop berat. Jadi ini nyodorin ini, ini juga senang sama ini gitu, orangnya juga mampu, kompeten, populer tok banget," kata Qodari dalam diskusi daring, Selasa (22/12/2020).

"Jadi kalau ada nama-nama yang masuk nanti dan betul itu adalah Bu Risma, menurut saya salah satu reshuffle terbaik pada hari ini orangnya adalah Bu Risma," sambung Qodari.

Baca Juga: Gegara Sakit Kena Corona, Sandiaga Disebut Batal Menghadap Jokowi di Istana

Kendati menjadi pemilihan Risma dianggap tepat, namun Risma ternyata juga masih memiliki kekurangan yang harus ia perbaiki semisal menjabat menteri di Kabinet Indonesia Maju. Kelemaham itu disebutkan Qodari antara lain sikap emosional Risma hingga pengalaman Risma yang belum merasakan memimpin dengan jangkauan nasional.

"Satu, Bu Risma itu emosional. Kalau marah lebih galak daripada Ahok. Nah yang kedua, Bu risma kan karena Wali Kota itu harus punya perspektif yang makro," kata Qodari.

Karena itu, wajar apabila ada pertanyaan ke Risma ihwal dirinya mampu atau tidak memimpin kementerian yang tentu berbeda gaya kepemimpinan seperti halnya Risma memimpin Surabaya.

"Terus terang ini masih tanda tanya. Mampukah Bu Risma dari skala yang mikro menjadi makro? Dari seorang wali kota menjadi menteri. Wah itu ibaratnya kalau dari lantai 10 langsung ke lantai 100, nah mampu gak dari lantai 10 ke lantai 100," ujar Qodari.

Diberitakan sebelumnya, desas-desus yang menyebut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan diangkat menjadi menteri sosial kini makin deras. Kekinian dikabarkan Wali Kota Perempuan pertama Surabaya tersebut ditengarai berada di DKI Jakarta pada Selasa (22/12/2020).

Baca Juga: Ramai Isu Reshuffle Kabinet, Unggahan Jokowi: Yang Lalu Biarlah Berlalu

Dari informasi yang dihimpun pada Selasa (22/12/2020), Wali Kota Risma tidak memiliki agenda kegiatan di Kota Surabaya seperti biasa. Jika sejak pagi hari, Wali Kota Risma melakukan bersih-bersih kampung maupun jalanan, pada Selasa ini tidak ada agenda sama sekali.

"Tidak ada agenda Ibu Wali Kota hari ini," ujarnya singkat, Selasa (22/12/2020).

Sebelumnya, Risma sempat disodorkan pertanyaan oleh SuaraJatim.id usai kerja bakti pada hari Senin (22/12/2020) kemarin, perihal masuknya nama Risma dalam bursa reshuffle kabinet Indonesia Maju.

Mendapat pertanyaan tersebut, Risma menyatakan belum memastikannya.

"Kamu itu onok-onok wae (apa-apa aja). Nanti pasti temen-temen wartawan Surabaya yang saya kasih info terlebih dulu, tunggu ya," ujarnya sambil tertawa.

Nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dikabarkan mendapat tawaran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengisi jabatan Menteri Sosial. Kekinian jabatan Mensos kosong setelah politikus PDI Perjuangan Juliari Batubara ditahan KPK setelah ditetapkan sebagai tersangka korupsi bansos Covid-19.

Terkait itu, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menegaskan bahwa hingga kini Presiden Jokowi belum menyampaikan nama-nama dan arahan pengganti Mensos ataupun posisi Menteri Kelautan dan Perikanan yang kosong usai penangkapan Edhy Prabowo atas kasus ekspor benih lobster.

"Jadi sampai hari ini Presiden belum menyampaikan nama dan memberikan arahan siapa nama yang akan menggantikan (Juliari dan Edhy)," ujar Fadjroel pada Selasa (22/12/2020).

Pernyataan Fadjroel menyusul isu Jokowi yang akan melakukan perombakan kabinet atau reshuffle pada Rabu (23/12/2020).

Fadjroel menuturkan, pengganti Juliari dan Edhy Prabowo akan segera terisi.

Ia menyebut putra dan putri terbaik akan dipilih Jokowi dalam reshuffle kabinet.

"Yang akan dipilih adalah putra putri terbaik Indonesia, karena presiden untuk mencapai visi misi Indonesia maju memerlukan kabinet ahli (ahli di bidangnya)," ucap dia.

Fadjroel kemudian meminta masyarkat ikut mendoakan Jokowi agar memilih kabinet yang bisa membantu kerja Kepala Negara untuk memajukan Indonesia.

"Kita mendoakan agar presiden menghasilkan kabinet yang maju yang betul betul bisa memajukan Indonesia," katanya.

Sebelumnya Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono membenarkan adanya pemanggilan calon menteri pada hari ini untuk diperkenalkan kepada masyarakat, sebelum dilantik

"Besok. Tentunya akan diperkenalkan kepada publik oleh Bapak Presiden," ujar Heru saat dikonfirmasi wartawan, Senin (21/12/2020) malam.

Namun Heru enggan menyebut persis waktu pertemuan Jokowi dengan para calon menteri.

Ia memastikan, pemanggilan kepada para calon menteri menyesuaikan agenda Presiden Jokowi.

"Waktunya menyesuaikan waktu Bapak Presiden. Bisa pagi atau siang," kata Heru.

Berdasarkan informasi, sejumlah nama -nama digadang-gadangkan akan menduduki posisi menteri.

Mereka adalah Wakil Menteri BUMN sekaligus Juru Bicara Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin akan menggantikan Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan.

Lalu nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang digadang-gadangkan sebagai Menteri Sosial.

Selanjutnya, Tokoh NU, Khatib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf dikabarkan akan menggantikan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama.

Kemudian muncul nama Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Nama Dubes RI di Amerika Serikat M Lutfi juga digadang-gadangkan menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto.

Lalu mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno juga disebut akan menggantikan Wishnutama Kusubandio sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI