Sejarah Pohon Natal Sebelum Populer hingga Menjadi Budaya Modern

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 22 Desember 2020 | 13:11 WIB
Sejarah Pohon Natal Sebelum Populer hingga Menjadi Budaya Modern
Sejarah Pohon Natal
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memiliki pohon Natal di hari Natal adalah hal spesial yang dilakukan keluarga. Pohon Natal menjadi penanda kegembiraan di dalam rumah. Tapi, tahukah Anda sejarah pohon Natal yang selama ini menghiasi kemeriahan Natal?

Sejarah Pohon Natal  Dimulai dari Jerman

Mungkin Anda tidak menyangka karena belum mengetahui kalau pohon Natal sebagai dekorasi dimulai dari Jerman. Pemasangan pohon Natal yang menyerupai pohon cemara ini dimulai pada abad ke-16.

Dulunya merupakan pohon cemara asli, tapi kemudian karena banyak hal termasuk isu lingkungan, pemasangan pohon Natal pun memilih yang mirip bentuk pohon cemara terbuat dari bahan-bahan lain. Sekarang intinya, lebih variatif. Pemasangan pohon cemara, baik asli maupun yang terbuat dari plastik menjadi pemandangan meriah menjelang Natal.

Kendati pohon Natal modern bermula di Jerman, penggunaan pohon cemara, karangan bunga, rangkaian bunga, dan lilin atau gemerlap cahaya yang dibuat dari benda lainnya yang melambangkan kehidupan kekal merupakan kebiasaan orang Mesir kuno, China, dan Ibrani dulu kala.

Legenda Asal Usul Pohon Natal

Sejarah pohon Natal juga dihiasi dengan cerita legenda. Berikut ada dua legenda terkenal terkait pohon Natal.

Rohaniawan Inggris, Santo Bonifasius, pemimpin beberapa gereja di Jerman dan Prancis menjumpai sekelompok orang yang akan mempersembahkan seorang anak kepada dewa Thor di bawah pohon ek. Santo Bonifasius merobohkan pohon ek tersebut untuk menghentikan mereka. Setelah kejadian itu, di sekitar pohon ek yang roboh tumbuh pohon cemara.

  • Martin Luther dan Pohon Cemaranya

Martin Luther, tokoh Reformasi Gereja terkesan dengan keindahan gemerlap jutaan bintang yang cahayanya bersinar di antara cabang-cabang pohon cemara di hutan. Martin Luther lalu menebang sebuah pohon cemara kecil dan dibawa pulang. Di rumah, Martin Luther memasang lilin-lilin pada tiap cabang pohon cemara untuk memberikan kesan adanya bintang-bintang yang bersinar seperti yang dilihatnya di hutan.

Baca Juga: Sejarah Hari Ibu Tahun 2020, Perempuan Berdaya Indonesia Maju

Tradisi Modern

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI