Biodata Tri Rismaharini yang Diisukan Bakal Jadi Menteri Sosial

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 22 Desember 2020 | 12:09 WIB
Biodata Tri Rismaharini yang Diisukan Bakal Jadi Menteri Sosial
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Suara.com/Dimas).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Tri Rismaharini alias Risma kembali ramai diperbincangkan publik setelah muncul isu sang Wali Kota Surabaya bakal menjadi Menteri Sosial (Mensos). Benarkah kabar tersebut? Daripada bingung lebih baik cek biodata Tri Rismaharini dari hal ini Anda dapat menilai apakah Risma layak menjadi Mensos atau tidak.

Bu Risma disebut-sebut mendapat tawaran untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Juliari P. Batubara karena ditangkap KPK. Kabar ini semakin santer terdengar, mengingat jabatan Risma sebagai Wali Kota Surabaya pun akan segera berakhir.

Tri Rismaharini menjabat Wali Kota Surabaya sejak 28 September 2010. Yang paling menarik, Risma adalah seorang wanita pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarah kota Surabaya.

Selain itu, Risma juga tercatat sebagai wanita pertama yang dipilih secara langsung menjadi wali kota melalui pemilihan kepala daerah. Simak biodata Tri Rismaharini secara lengkap di bawah ini.

Baca Juga: Ribut Gambar Tri Rismaharini di APK, PN Surabaya Tolak Gugatan Calon

Biodata Tri Rismaharini

Tri Rismaharini adalah anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Mochammad Chuzaini dan Siti Mudjiatun, yang dilahirkan di Kediri, Jawa Timur pada tanggal 20 November 1961.

Kemudian Risma menikah dengan Djoko Saptoadji dan dikaruniai dua orang putra-putri bernama Fuad Bernardi dan Tantri Gunarni.

Riwayat Pendidikan Tri Rismaharini

Tri Rismaharini menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri Kediri. Risma lulus pada tahun 1973.

Baca Juga: Diisukan Jadi Mensos, Ini Dia Potret Isi Garasi Tri Rismaharini

Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Surabaya dan lulus pada tahun 1976. Setelah itu, Risma melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 5 Surabaya dan lulus pada tahun 1980.

Sementara pendidikan sarjana ditempuh Risma di jurusan Arsitektur, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan lulus pada tahun 1987. Dilanjutkan pendidikan pascasarjana Manajemen Pembangunan Kota di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang lulus pada tahun 2002.

Pada 4 Maret 2015, Risma telah mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari ITS, di mana gelar kehormatan tersebut diberikan dalam bidang Manajemen Pembangunan Kota di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.

Kiprah Tri Rismaharini Sebagai Wali Kota Surabaya

10 Tahun Kepemimpinan Wali Kota, Risma Triharini. (Dok : Pemkot Surabaya)
10 Tahun Kepemimpinan Wali Kota, Risma Triharini. (Dok : Pemkot Surabaya)

Risma banyak mengubah wajah kota Surabaya. Selama kepemimpinannya, Kota Surabaya meraih penghargaan Adipura, pada tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 untuk kategori kota metropolitan.

Selain itu, Surabaya juga menjadi kota yang terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik pada tahun 2012 versi Citynet atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi rakyat dalam mengelola lingkungan.

Karena perannya itu, Risma sendiri dinobatkan sebagai wali kota terbaik ketiga di dunia versi World City Mayors Foundation. Penghargaan itu diberikan atas keberhasilannya mengubah wajah Kota Surabaya dari yang kumuh menjadi lebih hijau dan tertata rapi.

Sebagai pejabat publik, Risma telah dikenal bersih dan tanpa kompromi. Konon, banyak anggota DPRD Kota Surabaya yang tidak senang dengan sepak terjang politik Risma.

Meskipun begitu, sebagian besar orang menyukai Risma. Jika menilik ke belakang, nama Risma sempat mencuat ketika pembongkaran Lokalisasi Gang Dolly, yang melegenda selama puluhan tahun dan terbesar se-Asia Tenggara.

Kemudian Risma mendapat pujian dari sebagian kalangan karena keberaniannya menutup kawasan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara tersebut. Respon cepat Risma dalam menangani korban insiden AirAsia QZ8501 juga sangat dipuji oleh khalayak ramai.

Selama 10 tahun kepemimpinan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini juga mengubah arus lalu lintas di Kota Surabaya menjadi lebih sistematis dan minim macet. Berbagai terobosan dan inovasi telah diciptakannya, mulai membuat Surabaya Intelegent Transport System (SITS) hingga memperbanyak pembangunan jalan.

Pemkot Surabaya juga terus mendorong warga untuk menggunakan transportasi massal dibanding kendaraan pribadi. Akhirnya lahirlah Suroboyo Bus dengan inovasinya membayar tarif dengan sampah botol plastik.

Suroboyo Bus ini sudah melayani berbagai rute di Surabaya, sehingga semakin mempermudah warga untuk mengaksesnya.

Penghargaan yang Diraih Tri Rismaharini

Deretan Penghargaan Wali Kota Risma 10 Tahun Pimpin Kota Surabaya. (Dok : Pemkot Surabaya)
Deretan Penghargaan Wali Kota Risma 10 Tahun Pimpin Kota Surabaya. (Dok : Pemkot Surabaya)

Kerja keras dan dedikasinya selama 10 tahun memimpin Surabaya, akhirnya berbuah manis. Berbagai penghargaan diraih Tri Rismaharini dari level nasional hingga internasional.

Sejak 2010 hingga 3 November 2020, ia telah meraih 322 penghargaan nasional dan internasional, baik untuk penghargaan individu maupun instansi. Tak heran jika ruang kerjanya penuh dengan berbagai trofi dan piagam penghargaan.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara merinci 322 penghargaan itu.

Pada tahun 2010, pemkot mendapatkan 12 penghargaan, 2011 mendapatkan 20 penghargaan, 2012 mendapatkan 47 penghargaan, 2013 mendapatkan 36 penghargaan, 2014 mendapatkan 32 penghargaan, 2015 mendapatkan 22 penghargaan.

Sisi Lain Tri Rismaharini

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menangis haru menerima kembali aset yang lama hilang (Twitter)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menangis haru menerima kembali aset yang lama hilang (Twitter)

Tri Rismaharini sempat mengaku kepada publik bahwa ia rela melepaskan ambisi kekuasaan demi menjamin keberlangsungan anak-anak sebagai generasi penerus. Risma juga menyoroti anak-anak berkebutuhan khusus yang berada di Pondok Sosial Kalijudan.

Hal itu disampaikannya dalam acara Talkshow ROSI bertajuk "Jalan Politik Risma" yang tayang di Kompas TV pada Kamis (20/2/2020).

Awalnya pembawa acara Rosianna Silalahi atau Rosi menyinggung kepedulian Risma kepada anak-anak yang begitu besar. Namun Risma menanggapi bahwa hal itu bukan lantaran dirinya sosok pemimpin perempuan.

"Saya melihat seorang anak itu nanti yang akan menggantikan kita semua. Menggantikan saya dan seluruh pemimpin," kata Risma.

Ia mengaku akan sangat menyesal jika anak-anak mendapat arahan yang salah selama masa kepemimpinannya.

"Kalau anak-anak ini memilih jalan yang salah, mungkin karena saya, sehingga dia tidak dapat ruang maka itulah penyesalan saya sebagai pemimpin," ujar Risma.

Rosi lalu menayangkan cuplikan dari anak-anak berkebutuhan khusus di Pondok Sosial Kalijudan yang mengaku kangen dengan Risma. Risma pun alu menceritakan seorang anak yang berkebutuhan khusus di sana telah ditinggalkan kedua orang tuanya. Anak itu tinggal bersama sang nenek. Ketika neneknya meninggal, Risma meminta anak tersebut untuk tinggal di Pondok Sosial Kalijudan.

Semakin lama, Risma menemukan semakin banyak anak-anak berkebutuhan khusus yang perlu dibantu. Ia menemukan mereka di jalanan. Menurut penjelasan Risma, anak-anak ini berasal dari berbagai suku bangsa di Indonesia.

Risma menegaskan bahwa karena anak-anak inilah ia tidak mau meninggalkan Surabaya untuk mengejar kekuasaan yang lebih tinggi lagi.

Risma Diisukan Bakal Menjadi Mensos

Beredar isu bahwa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendapat tawaran menjadi Menteri Sosial (Mensos) menggantikan Juliari P. Batubara yang ditangkap KPK.

Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya Yusuf Lakaseng pada acara tasyakuran pilkada atas kemenangan Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji di Surabaya, Minggu (13/12/2020).

"Saya dapat kabar bahwa Ibu Risma ditunjuk Presiden RI Joko Widodo menjadi Menteri Sosial di Kabinet Indonesia Maju," kata Yusuf dikutip Suara.com.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Surabaya langsung bersuara dan mengatakan telah menyerahkan sepenuhnya keputusan soal itu kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

"Nanti kita lihat, saya ikut Bu Mega saja," kata Risma di rumah dinas, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Senin (14/12/2020).

Tetapi Risma menekankan sampai sekarang belum mendapat tawaran dari siapapun, termasuk Presiden Jokowi.

Sebelumnya, isu bahwa Tri Rismaharini mendapat tawaran menjadi menteri sudah pernah mencuat pada awal pembentukan kabinet Jokowi jilid II. Risma sempat dirumorkan bakal menempati posisi Menteri ATR/BPN.

Demikian biodata Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya yang diisukan bakal menjadi Menteri Sosial (Mensos) menggantikan Juliari P. Batubara yang ditangkap KPK.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI