Ponsel Jurnalis Al Jazeera Diretas, Korban Mencapai Puluhan

Senin, 21 Desember 2020 | 18:44 WIB
Ponsel Jurnalis Al Jazeera Diretas, Korban Mencapai Puluhan
Ilustrasi peretas. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ponsel puluhan jurnalis Al Jazeera diretas melalui spyware yang dijual oleh perusahaan intelijen swasta Israel. Pemerintah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab diduga ada di balik aksi ini.

Awalnya, seorang jurnalis investigasi Al Jazeera, Tamer Almisshal curiga ponselnya telah disusupi. Ia kemudian menghubungi Citizen Lab untuk mendapatkan bantuan dan para peneliti mulai memantau iPhone miliknya.

Menyadur Guardian Senin (21/12), peneliti di Citizen Lab University of Toronto menemukan kode berbahaya yang digunakan oleh klien NSO Group Israel.

Mereka mengatakan mengatakan ponselnya terhubung ke server NSO setelah terinfeksi dengan kode berbahaya yang dikirim melalui server Apple. Beberapa detik kemudian, peneliti menemukan bukti bahwa ponsel Almisshal diretas.

Baca Juga: RSF: Ratusan Jurnalis Dipenjara karena Beritakan Virus Corona

Citizen Lab telah mengidentifikasi 36 ponsel milik staf Al Jazeera yang telah diretas oleh empat cluster berbeda yang terkait dengan operator NSO Group.

Ilustrasi hacker
Ilustrasi hacker

Jurnalis, eksekutif, pembawa acara, dan produser al Jazeera diduga jadi korban peretasan ini.

Salah satu operator, diberi nama kode Monarki oleh Citizen Lab, diduga telah memata-matai 18 telepon dan bertindak atas nama pemerintah Saudi, kata peneliti.

Sementara itu, NSO Group mengatakan perangkat lunaknya hanya digunakan oleh klien pemerintah untuk melacak teroris dan penjahat.

Laporan Citizen Lab ini adalah pelanggaran terbaru dari panjangnya barisan dugaan pelanggaran HAM yang melibatkan perangkat lunak perusahaan atas nama kliennya.

Baca Juga: RSF: 387 Jurnalis Dunia Dipenjara Akibat Beritakan Krisis Corona

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI