Suhu Tubuh 37,3 Celcius Nggak Boleh Naik Kereta Walau Kantongi Tes Antigen

Siswanto Suara.Com
Senin, 21 Desember 2020 | 17:06 WIB
Suhu Tubuh 37,3 Celcius Nggak Boleh Naik Kereta Walau Kantongi Tes Antigen
Penumpang Kereta Api Turangga tujuan Surabaya Gubeng bersiap menaiki kereta di Stasiun Gambir pada saat libur panjang tahun baru Islam 1442 H di Jakarta, Kamis (20/8/2020).[Antara Foto/Hafidz Mubarak A/aww].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT. Kereta Api Indonesia  Daop 1 Jakarta memastikan calon penumpang kereta api jarak jauh dengan suhu tubuh di atas 37,3 derajat celsius tidak diizinkan berangkat, meskipun telah mengantongi berkas tes cepat antigen atau tes usap.

"Meskipun calon penumpang sudah memiliki hasil tes cepat antigen atau tes polymerase chain reaction, namun saat ingin berangkat suhu tubuhnya 37,3 derajat celsius tetap tidak diperkenankan berangkat," kata Kepala Humas PT. KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa di Jakarta, Senin (21/12/2020).

Meskipun demikian, KAI Daop 1 Jakarta memastikan seluruh biaya tiket dikembalikan utuh tanpa ada biaya potongan. Oleh karena itu, kata Eva, masyarakat harus betul-betul menjaga kondisi tubuh menjelang berpergian ke luar daerah.

Tidak hanya pada saat akan berangkat, KAI Daop 1 juga melakukan pemeriksaan suhu tubuh secara berkala atau setiap tiga jam sekali pada penumpang selama di perjalanan.

Baca Juga: Tes Cepat Antigen Bandara Hang Nadim Batam

Bila ditemukan ada penumpang dengan suhu tubuh 37,3 derajat celsius, kata dia, maka akan diisolasi sementara di ruangan khusus yang juga berada dalam gerbong kereta.

Selanjutnya, penumpang yang diisolasi tadi akan diturunkan di stasiun terdekat untuk diperiksa lebih lanjut oleh petugas kesehatan.

"Jadi KAI selain menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan, kami juga melakukan berbagai hal untuk menunjang protokol kesehatan itu," katanya.

Tidak hanya itu, KAI Daop 1 Jakarta juga membagikan pelindung wajah secara gratis bagi penumpang dan wajib dipakai selama perjalanan.

"Kita juga menambah fasilitas cuci tangan misalnya di daerah peron, ruang tunggu, hall dan sebagainya," demikian Eva Chairunisa.

Baca Juga: Selain Harga, Pemerintah Harus Terapkan Standar Kualifikasi Tes Antigen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI