Polisi Cakung Periksa Pegawai Soal Dugaan Bansos Terbengkalai

Siswanto Suara.Com
Senin, 21 Desember 2020 | 15:11 WIB
Polisi Cakung Periksa Pegawai Soal Dugaan Bansos Terbengkalai
Kanit Reskrim Polsek Cakung Iptu Stevanus Leonard Johannes (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai mendatangi gudang penyimpanan bantuan sosial di kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (21/12/2020). (ANTARA/Andi Firdaus).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Cakung, Jakarta Timur, meminta keterangan sejumlah saksi termasuk pegawai PT. PPU terkait laporan dugaan bantuan sosial yang terbengkalai di gudang kawasan industri Pulogadung.

"Nanti kami akan panggil beberapa orang lagi. Hari ini baru beberapa pegawai tiga sampai empat pegawai yang sudah kita minta keterangan," kata Kanit Reskrim Polsek Cakung Iptu Stevanus Leonard Johannes di Jakarta, Senin (21/12/2020).

Stevanus menuturkan penyidik langsung meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi gudang milik PPU.

Stevanus bersama sejumlah polisi berpakaian bebas mendatangi lokasi gudang penyimpanan bantuan sosial itu sekitar pukul 13.00 WIB.

Baca Juga: Dituding Terseret Kasus Korupsi Bansos, PT Sritex Beri Jawaban Mengejutkan

Proses peninjauan gudang serta menggali keterangan sejumlah saksi berlangsung sekitar satu jam.

Menurut Stevanus, terdapat lebih kurang 50 ribu paket bansos yang dialokasikan pengelola gudang sejak tiga bulan lalu.

Satu kemasan bansos berisi 10 kilogram beras, 10 bungkus mie instan, sembilan kaleng kecil sarden, dua liter minyak goreng, dan satu botol saus sambal.

Bansos dalam kemasan karung bercorak merah dan putih itu telah dipersiapkan pengelola gudang sebagai program bantuan Presiden Joko Widodo yang diperuntukkan bagi kebutuhan masyarakat di tengah COVID-19.

Dikatakan Stevanus berdasarkan keterangan saksi, bansos tersebut hingga saat ini belum bisa didistribusikan sebab PPU karena belum berhasil menjalin kerja sama dengan Kementerian Sosial.

Baca Juga: Gibran Minta Ditangkap KPK Jika Terbukti Ikut Korupsi Bansos COVID-19

"Betul, kerja samanya belum terjalin (dengan Kemensos). Mereka sudah siapin tetapi kelebihan stok di sana (Kemensos), akhirnya dia jual ke pedagang besar, supaya tidak rugi," katanya.

Penyelidikan polisi hingga saat ini belum sampai pada kesimpulan dugaan penimbunan bansos dalam laporan tersebut.

"Sampai sejauh ini kami masih dalam proses penyelidikan, nanti akan kami sampaikan lebih lanjut," katanya.

Laporan terkait dugaan bansos yang terbengkalai di gudang kawasan iIndustri Pulogadung beredar melalui media sosial berdurasi 12 detik.

Rekaman itu menampilkan sejumlah karung bercorak merah dan putih menumpuk hingga memenuhi setiap sudut bangunan gudang dengan luas ruangan sekitar 400 meter persegi. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI