Suara.com - Jaksa Penuntut Umum Mesir akhirnya menahan tujuh pria yang diduga terlibat dalam sebuah kasus pelecehan seorang gadis di di desa Mit Ghamr.
Menyadur Gulf News, Senin (21/12/2020) kasus pelecehan seksual tersebut mendapat banyak perhatian publik selama beberapa hari terakhir, karena para pelaku menyangkal kasus tersebut dan dituduh mengancam korban.
Dalam sebuah pernyataan, jaksa penuntut mengatakan bahwa wanita tersebut mengajukan laporan bahwa ia dikejar sekelompok pria di jalan di Mit Ghamr sebelum melakukan pelecehan seksual terhadapnya.
"Gadis itu lari ke kafe untuk menghindari mereka, dan ketika dia keluar, mengira mereka telah pergi, dia terkejut karena mereka terus mengikutinya dan terus mengganggunya, jadi dia bersembunyi di ruang pamer mobil, yang pemiliknya membantunya pergi ke rumahnya." jelas jaksa penuntut umum.
Wanita itu membenarkan bahwa dia telah menerima ancaman dari kerabat salah satu tersangka dan pengacara yang ditugaskan untuk membelanya.
Dia menambahkan pengacara tersebut memfitnahnya untuk memengaruhi opini publik dan memaksanya untuk membatalkan laporanya.
Setelah menyelidiki dan memeriksa kamera pengintai yang menghadap ke lokasi kejadian, polisi dapat mengidentifikasi ketujuh terdakwa, dan mencocokkan nomor plat mobil dan sepeda motor milik mereka.
Jaksa penuntut umum memeriksa para tersangka setelah menangkap mereka, tetapi semua membantah tuduhan tersebut.
Sementara itu, video dari kepolisian memperlihatkan korban di lokasi kejadian dikerumuni sekelompok pria. Dalam video lain, korban terlihat berjalan di jalan dengan terdakwa mengejarnya dengan mobil dan sepeda motor.
Baca Juga: Jadi Kontroversial, 3 Artefak Kuno Ini Belum Dikembalikan ke Negara Asal
"Sekarang saya takut pergi ke desa. Mereka mengancam saya akan membunuh dan melemparkan asam nitrat ke wajah saya jika saya tidak menyerah pada kasus ini," jelas korban dalam sebuah wawancara.