Suara.com - Sedikitnya delapan roket Katyusha mendarat di Zona Hijau yang dijaga sangat ketat di Baghdad, Irak pada Minggu (20/12) waktu setempat, dalam serangan yang menarget Kedutaan Besar AS.
Militer Irak dan Kedutaan mengatakan, Minggu (20/12), serangan itu menyebabkan kerusakan ringan di markas itu.
Militer Irak mengatakan sebuah "kelompok terlarang" menembakkan delapan roket. Sebagian besar rudal itu mengenai sebuah komplek permukiman dan sebuah pos keamanan di dalam zona itu. Sebuah pernyataan militer mengatakan serangan itu menghancurkan beberapa bangunan dan mobil dan melukai seorang tentara Irak.
Sirine menyala dari kedutaan di dalam zona itu, yang juga merupakan lokasi beberapa bangunan pemerintah dan misi asing.
Baca Juga: Kilang Minyak Irak "Diserang" Roket, Ini Pelakunya
Seorang petugas keamanan yang berkantor di Zona Hijau mengatakan sebuah sistem antiroket mengalihkan salah satu dari roket-roket itu.
Kedutaan AS mengecam serangan itu dan menyerukan semua pemimpin politik dan pemerintah Irak untuk mengambil langkah guna mencegah serangan semacam itu dan mengadili pelakunya.
"Kedutaan AS mengonfirmasi roket-roket yang menarget Zona Internasional, yang memicu sistem pertahanan Kedutaan. Terjadibeberapa kerusakan ringan di komplek Kedutaan tapi tidak ada korban luka atau tewas," katanya dalam pernyataan.
Dalam pernyataan lanjutan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan terdapat sedikitnya seorang warga sipil Irak yang menjadi korban. Dan Pompeo mendoakan mereka yang terluka, akan segera pulih.
Para pejabat Irak menyalahkan milisi yang didukung Iran, yang sering melancarkan serangan roket terhadap fasilitas-fasilitas AS di Irak, termasuk dekat kedutaan di Baghdad. Belum ada kelompok-kelompok dukungan Iran yang mengklaim tanggung jawab. (Sumber: VOA Indonesia)
Baca Juga: Jenderal Amerika Sebut Irak Masih Butuh Pasukan AS untuk Melawan ISIS