Suara.com - Isu pergantian menteri atau biasa disebut reshuffle dalam Kabinet Indonesia Maju mulai berhembus. Menurut pengamat politik Ujang Komarudin, Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan tetap mempertahankan kalangan dari partai politik ketimbang profesional.
Belajar dari pengalaman yang ada, Jokowi kerap mempertahankan menteri dari parpol. Sementara dari kalangan profesional hanya sedikit yang bertahan.
"Jika ada reshuffle, biasa yang bertambah bukan dari kalangan profesional. Justru yang bertambah dari orang partai," kata Ujang saat dihubungi Suara.com, Senin (21/12/2020).
Meski begitu, pergantian menteri menjadi hak prerogatif Jokowi sebagai presiden. Menurutnya, Jokowi masih mengamati situasi politik di tanah air saat ini untuk menentukan pengumuman reshuffle.
Baca Juga: Jangan Cuma Edhy-Juliari, Jokowi Mesti Ganti Menteri-menteri Nihil Prestasi
Ujang juga tidak lupa kalau Jokowi sebagai orang Jawa tulen selalu ingat dengan hari baik. Karena itu ia menilai kalau Jokowi bakal mengumumkan reshuffle pada hari yang dianggapnya baik.
"Sepertinya Jokowi sedang melihat situasi politik tanah air. Biar kondusif dulu. Karena hingga saat ini masih ada demo-demo di daerah terkait HRS," ujarnya.
"Dan juga menunggu waktu baik. Jokowi orang Jawa sangat kental dengan kejawaannya. Bisa saja menurutnya hari baik itu jatuh di Rabu Pon."