Harga BBM di Nunukan Capai Rp 35 Ribu, Rachland PD Tagih Janji Jokowi

Senin, 21 Desember 2020 | 09:53 WIB
Harga BBM di Nunukan Capai Rp 35 Ribu, Rachland PD Tagih Janji Jokowi
Petugas mengisi BBM ke pesawat Air Tractor (AT802) untuk dibawa ke wilayah Krayan dari Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat (17/6).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik menyoroti ketimpangan harga BBM di pelosok negeri. Ia menagih janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin mewujudkan BBM Satu Harga.

Melalui akun Twitter miliknya @rachlanashidik, ia mengunggah sebuah artikel pemberitaan yang melaporkan harga BBM di Nunukan, Kalimantan Utara.

Warga di dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara harus mengantre panjang untuk membeli BBM yang harganya mencapai RP 35 ribu per liter.

Harga tersebut berbeda jauh dengan harga BBM di perkotaan yang tak sampai RP 10 ribu per liternya.

Baca Juga: Jokowi Ingin Pelabuhan Patimban Dimanfaatkan untuk Gairahkan Ekonomi Rakyat

"Di Nunukan, Kalimantan Utara (saya kira tadinya di Jawa), harga BBM tinggi sekali," kata Rachland seperti dikutip Suara.com, Senin (21/12/2020).

Rachland menagih kembali janji Jokowi pada akhir 2016 lalu yang berencana membuat BBM Satu Harga.

Dalam program tersebut, pemerintah menugaskan PT Pertamina (persero) untuk membangun lembaga penyalur di 148 kabupaten/kota, salah satunya di Krayan, Kalimantan Utara.

Meski demikian, di wilayah tersebut harga BBM tetap mengalami lonjakan harga yang sangat tinggi, berbeda jauh dengan harga aslinya.

"Pak @jokowi, apa kabarnya BBM Satu Harga?" sindir Rachland.

Baca Juga: Resmikan Pelabuhan Patimban, Jokowi Tak Ingin Hanya Ekspor Otomotif

Rachland tagih janji BBM satu harga (Twitter/rachlannashidik)
Rachland tagih janji BBM satu harga (Twitter/rachlannashidik)

Harga BBM Rp 35 Ribu di Nunukan

Selama dua pekan terakhir, warga dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mengeluhkan adanya kelangkaan BBM. Akibatnya, harga BBM melonjak drastis menjadi Rp 35 ribu per liter.

Bahkan, warga juga terpaksa harus mengantre panjang selama berjam-jam demi mendapatkan BBM.

Pembelian BBM juga dibatasi, hanya warga dengan kartu kendali yang diberikan pemerintah setempat yang dapat membeli BBM sebanyak maksimal 3 liter.

Manajemen PT Pertamina menjelaskan, alasan kelangkaan BBM di wilayah tersebut karena terkendala kondisi cuaca dan medan jalan yang rusak.

Tak jarang, pesawat pengangkut BBM terpaksa harus menunda keberangkatanm menunggu cuaca kondusif di tengah musim penghujan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI