Telak! Munarman FPI Jawab Tuduhan Politikus PKB: Dia Politikus Banci

Minggu, 20 Desember 2020 | 09:39 WIB
Telak! Munarman FPI Jawab Tuduhan Politikus PKB: Dia Politikus Banci
Sekretaris Umum FPI Munarman. (YouTube/TVOneNews).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman bereaksi ketika disebut pengecut oleh politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim. Munarman menyebut Luqman sebagai politikus banci yang hanya mencari sensasi.

Kegeraman Munarman diawali cuitan Luqman melalui akun Twitter pribadinya. Luqman mengomentari pernyataan Munarman yang menuduh adanya provokator dalam aksi 1812.

Munarman mengaku tidak mengenal dan mengetahui akan sosok Luqman. Pasalnya, ia menganggap tidak pernah mendengar nama Luqman atas prestasinya.

"Saya belum pernah mendengar nama mahluk ini, dan juga tidak pernah mendengar prestasi atau karya mahluk ini terhadap bangsa dan negara," kata Munarman kepada Suara.com, Minggu (20/12/2020).

Menurut Munarman, kalau Luqman tidak pernah ikut bersuara dalam beragam masalah separatisme maupun soal adanya ancaman komunisme terhadap Indonesia.

Karena itu ia menganggap kalau Luqman hanya ingin menumpang ketenaran saja dengan ikut mengomentari soal aksi 1812. Membalas sebutan pengecut, Munarman juga mengatakan hal serupa kepada Luqman.

"Tiba-tiba nongol cari sensasi dan numpang ngetop saja mahluk yang berprofesi sebagai politikus pengecut banci ini," kata Munarman.

Sebelumnya, Sekretaris Umum FPI Munarman lewat sebuah video mengimbau agar massa aksi 1812 berhati-hati. Sebab, dia mengklaim telah ada pihak yang berusaha menyusup dan menyebar provokasi.

Pernyataan Munarman tersebut direspons oleh Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim yang menyebutnya trik lama pengecut.

Baca Juga: Tangkap Munarman FPI Bergema, Refly Harun Singgung Soal Target Selanjutnya

"Trik lama pengecut," kata Luqman Hakim seperti dikutip Suara.com dari jejaring Twitter miliknya, Jumat (18/12/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI