Suara.com - Aksi 1812 yang menuntut keadilan bagi Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab di area Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (18/12/2020) berakhir dengan bentrok.
Seiring dengan berlangsungnya demonstrasi gagasan PA 212 tersebut, Eks Politisi PAN, Abdillah Toha, menguraikan tentang ciri khas FPI saat melangsungkan aksi.
Abdillah Toha menyinggung FPI yang seringkali menyertakan Tuhan dalam setiap aksi mereka.
Uraian tersebut diutarakan Abdillah Toha lewat jejaring Twitter miliknya, Jumat (18/12/2020) malam.
Baca Juga: Nasib Seorang Polisi Kena Sabetan Samurai Saat Bubarkan Aksi 1812
Abdillah Toha mengatakan, setiap tuntutan yang diteriakkan massa FPI seringkali diikuti dengan takbir.
Akan tetapi, Abdillah Toha melihat Tuhan yang FPI maksud tidak jelas.
"Ciri khas FPI adalah mengikutsertakan Tuhan dalam demo mereka. Setiap tuntutan diteriakkan dengan takbir," tulis Abdillah Toha seperti dikutip Suara.com.
"Tidak jelas Tuhan yang mana. Yang Pasti, Tuhan kita yang tidak ikut demo tidak ada di situ," sambung dia.
Perlu diketahui, Jumat (18/12/2020) siang, aksi 1812 menuntut pembebasan Habib Rizieq dibubarkan aparat kepolisian.
Baca Juga: Demo Dukung Habib Rizieq Berisiko Penyebaran Covid-19
Massa aksi 1812 awalnya berdatangan ke area Patung Kuda sekitar pukul 13.20 WIB. Aparat kepolisian yang berjaga langsung merespons massa aksi 1812 tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto melalui pelantang suara mengimbau massa segera membubarkan diri. Namun massa masih memilih bertahan.
Bahkan dikabarkan sebelumnya, sejumlah ustaz dan kyai yang berada dalam mobil komando aksi 1812 dipaksa turun.
Meski begitu, saat upaya pembubaran berlangsung, massa aksi 1812 sempat mencoba bertahan sambil memekikkan takbir serta tahlil.
Kalimat takbir dan tahlil bersahutan di lokasi. Massa enggan begitu saja mundur dari area Patung Kuda.
"Allahuakbar Allahuakbar, La ilahailallah la ilahailallah," pekik massa yang bertahan, dipantau Suara.com dari tempat kejadian.