Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan bantuan sosial sembako bagi warga terdampak Covid-19 akan diganti menjadi Bantuan Langsung Tunai atau BLT. Kebijakan mengganti bentuk bansos ini dianggap lebih baik dari pada sebelumnya.
Riza menilai dengan memberikan BLT, maka anggaran Bansos akan tersalurkan seutuhnya. Masyarakat penerima akan sama menerima manfaat tanpa ada perbedaan kualitas paket sembako.
Terlebih lagi, baru-baru ini Menteri Sosial Juliari Batubara menjadi tersangka skandal kasus korupsi bansos. Juliari disinyalir memotong Rp10-15 ribu tiap paketnya.
Akibatnya paket bansos yang diterima masyarakat berbeda-beda kualitasnya.
"BLT lebih baik diberikan, masyarakat mendapatkan haknya penuh, tidak berkurang, Rp300 ribu utuh," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (17/12/2020).
Dalam prosesnya, Riza menyatakan kebijakan mengganti Bansos jadi BLT sudah disepakati bersama Pemerintah Pusat.
"Itu sudah menjadi kebijakan bersama, setelah ditimbang-timbang dengan berbagai pertimbangan, bantuan sosial tunai lebih baik diberikan," ujarnya.
Tak hanya itu, Riza menyebut Bansos BLT bisa lebih bermanfaat bagi perekonomian ibu kota. Uang tersebut bisa digunakan untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
"Kami harapkan masyarakat bisa membelanjakan di warung-warung, pasar-pasar sekitar rumah, sehingga dapat menggerakan ekonomi di sekitar rumah masing-masing, sehingga ada peningkatan pergerakan ekonomi," jelasnya.
Baca Juga: Cegah Klaster Liburan, Angkutan Umum di Jakarta Hanya Sampai Jam 20.00 WIB
Namun ia berharap uang yang diterima itu tidak dipakai untuk membeli hal yang tidak penting. Ia menyarankan agar pemakaiannya digunakan untuk keperluan pemenuhan sembako.