Bansos Covid-19 DKI Diganti Jadi BLT, Khawatir Korupsi Mensos Terulang?

Kamis, 17 Desember 2020 | 21:11 WIB
Bansos Covid-19 DKI Diganti Jadi BLT, Khawatir Korupsi Mensos Terulang?
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria [Suara.com/Muhammad Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan bantuan sosial sembako bagi warga terdampak Covid-19 akan diganti menjadi Bantuan Langsung Tunai atau BLT. Kebijakan mengganti bentuk bansos ini dianggap lebih baik dari pada sebelumnya.

Riza menilai dengan memberikan BLT, maka anggaran Bansos akan tersalurkan seutuhnya. Masyarakat penerima akan sama menerima manfaat tanpa ada perbedaan kualitas paket sembako.

Terlebih lagi, baru-baru ini Menteri Sosial Juliari Batubara menjadi tersangka skandal kasus korupsi bansos. Juliari disinyalir memotong Rp10-15 ribu tiap paketnya.

Akibatnya paket bansos yang diterima masyarakat berbeda-beda kualitasnya.

Baca Juga: Cegah Klaster Liburan, Angkutan Umum di Jakarta Hanya Sampai Jam 20.00 WIB

"BLT lebih baik diberikan, masyarakat mendapatkan haknya penuh, tidak berkurang, Rp300 ribu utuh," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (17/12/2020).

Dalam prosesnya, Riza menyatakan kebijakan mengganti Bansos jadi BLT sudah disepakati bersama Pemerintah Pusat.

"Itu sudah menjadi kebijakan bersama, setelah ditimbang-timbang dengan berbagai pertimbangan, bantuan sosial tunai lebih baik diberikan," ujarnya.

Tak hanya itu, Riza menyebut Bansos BLT bisa lebih bermanfaat bagi perekonomian ibu kota. Uang tersebut bisa digunakan untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

"Kami harapkan masyarakat bisa membelanjakan di warung-warung, pasar-pasar sekitar rumah, sehingga dapat menggerakan ekonomi di sekitar rumah masing-masing, sehingga ada peningkatan pergerakan ekonomi," jelasnya.

Baca Juga: Mulai 2021 Bansos Covid-19 DKI Diubah Jadi BLT, Besarannya Rp 300 Ribu

Namun ia berharap uang yang diterima itu tidak dipakai untuk membeli hal yang tidak penting. Ia menyarankan agar pemakaiannya digunakan untuk keperluan pemenuhan sembako.

"Diharapkan masyarakat tidak menggunakan uang untuk kepentingan lain selain kepentingan sembako," tuturnya.

Riza menyebut penyaluran BLT akan dimulai pada Januari 2021 mendatang selama enam bulan ke depan. Pengiriman uang akan dilakukan melalui PT Pos Indonesia dan Bank DKI.

"Nanti akan disetorkan langsung melalui Bank DKI dan melalui PT Pos. Diberikan setiap bulan Rp 300 ribu selama 6 bulan ke depan, mulai bulan Januari 2021," katanya.

Nilai BLT yang diterima disebutnya adalah Rp 300.000. Besaran ini dianggap senilai dengan paket sembako yang selama ini disalurkan kepada masyarakat penerima.

"Nilainya sama Rp 300 ribu, cuma di tahun 2020 kan dalam bentuk sembako, termasuk biaya pendistribusian, packaging, dan lainnya," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI