Heboh Kapal Hantu Muat 649 Kg Kokain Terdampar di Pulau Terpencil

Kamis, 17 Desember 2020 | 15:25 WIB
Heboh Kapal Hantu Muat 649 Kg Kokain Terdampar di Pulau Terpencil
ilustrasi kapal hantu. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi di Kepulauan Marshall menemukan kapal kosong alias kapal hantu bermuatan kokain dalam jumlah besar di sebuah pulau terpencil di kepulauan kawasan Pasifik.

Kapal yang terbengkalai itu terdampar di pantai Ailuk Atoll, Marshall Islands. Diduga, kapal itu tersapu ombak selama bertahun-tahun di lautan.

Jaksa Agung Richard Hickson mengatakan kapal fiberglass berukuran 5,5 meter ditemukan dengan 649 kg kokain yang disembunyikan di kompartemen di bawah dek.

Kapal hantu itu kemungkinan besar terbawa arus melintasi Pasifik dari Amerika Tengah atau Selatan. "Bisa jadi terombang-ambing selama satu atau dua tahun," katanya.

Baca Juga: Jadi Buronan 7 Tahun, Elissa "Kokain" Gunawan Dibawa ke Lapas Pondok Bambu

Polisi mengatakan narkoba yang ada dalam kemasan satu kilogram bertanda huruf 'KW'itu dibakar pada Selasa dan selain dua bungkus lainnya akan diberikan kepada Badan Penegakan Narkoba AS untuk dianalisis.

Ilustrasi kapal hilang di tengah lautan. (Shutterstock)
Ilustrasi kapal hantu di tengah lautan. (Shutterstock)

Puing-puing dari Amerika sering terbawa arus Samudra Pasifik setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun di laut.

Ada banyak narkoba lain yang ditemukan di sepanjang garis pantai Kepulauan Marshall selama dua dekade terakhir, termasuk yang barusan di Ailuk tapi kokain di kapal hantu ini adalah yang terbesar.

Banyak teori bermunculan terkait munculnya kapal bermuatan kokain ini termasuk narkoba tersebut ditinggalkan ketika penyelundup terancam tertangkap, atau tersesat dalam badai.

Sebelumnya pada Januari 2014, nelayan El Salvador bernama José Alvarenga terdampar di Marshalls setelah lebih dari 13 bulan melaut dari pantai barat Meksiko.

Baca Juga: Buron 7 Tahun, Elissa "Kokain" Gunawan Dibawa ke Lapas Pondok Bambu

Seorang rekannya yang berangkat bersamanya meninggal dalam pelayaran.

Setelah penemuannya, para peneliti Universitas Hawaii melakukan 16 simulasi komputer tentang pola mengapung dari pantai Meksiko dan menemukan hampir semuanya berakhir di Kepulauan Marshall.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI