Suara.com - Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengimbau agar publik menghentikan sebutan kadrun dan kampret.
Menurut Gatot, sebutan kadrun dan kampret sudah merendahkan dan melecehkan Tuhan Yang Maha Esa.
Hal tersebut dia sampaikan dalam unggahan video di akun jejaring sosial media Instagram @nurmantyo_gatot, Kamis (17/12/2020).
Video tersebut diunggah dengan menambahkan keterangan 'JANGAN MERENDAHKAN BANGSAKU'.
Baca Juga: Gatot Nurmantyo Puji Revolusi Akhlak Rizieq: Diiris Pisau Isinya Pancasila
Gatot menyebut saat ini secara sadar maupun tidak, sebagai anak bangsa telah melecehkan Tuhan dengan sebutan kadrun dan kampret.
"Dalam kesempatan ini juga saya mengimbau, secara tidak sadar ataupun sadar, sengaja ataupun tidak sengaja, kita anak bangsa ini sudah merendahkan bahkan melecehkan Tuhan Yang Maha Esa dengan sebutan masing-masing (kadrun dan kampret)," ujar Gatot, dikutip Suara.com.
Menurut dia, sebutan kadrun dan kampret merupakan nama binatang yang tidak sepantasnya ditujukan untuk manusia.
"Ada yang menyebutkan kadrun, ada yang menyebutkan kampret, itu kan nama binatang, padahal itu ciptaan Tuhan, manusia kita semua," lanjutnya.
Selain itu, dalam video tersebut Gatot mengajak publik untuk bernegara dengan santun.
Baca Juga: Gatot Nurmantyo Ikut Reuni 212, Singgung Kesamaan KAMI dan Habib Rizieq
Dia meminta publik untuk menghilangkan sebutan kadrun dan kampret.
"Mari kita sama-sama bernegara dengan santun. Hilangkan kata-kata seperti itu. Kembalilah kepada bangsa Indonesia yang berbudaya tinggi," kata Gatot.
Sebagai ganti penyebutan kadrun dan kampret, Gatot meminta agar publik dapat kembali memanggil dengan sebutan yang lebih terhormat.
"Memanggil dengan kata 'mas', 'kakak', 'abang', panggilan 'ucok' dan sebagainya, sehingga bangsa lain melihat kita bangsa yang terhormat," tukasnya.
Perlu diketahui, sebutan kadrun dan kampret muncul saat Pemilu 2019. Sebutan kadrun dilontarkan oleh pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin untuk pendukung Prabowo-Sandiaga Uno. Begitu pun sebaliknya.