Suara.com - Sekretaris Jenderal Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan, dilaporkan ke pihak kepolisan atas tuduhan ujaran kebencian terkait cerita mimpi bertemu Rasulullah SAW. Laporan tersebut dibuat oleh Sekjen Forum Pejuang Islam Husin Shahab ke Polda Metro Jaya.
Terkait hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menyampaikan, pihaknya tengah memeriksa laporan tersebut. Jika nantinya ada perkembangan, maka kepolisian akan menyampaikannya.
"Laporannya baru masuk sementara masih diteliti oleh peneliti. Nanti akan kita sampaikan bagaimana perkembangannya nanti karena ini baru dilakukan penelitian laporan polisi yang masuk oleh Krimsus Polda Metro Jaya nanti akan kita sampaikan apakah naik penyelidikan dengan mengundang, nanti kita sampaikan," ucap Yusri di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/12/2020).
Laporan teregister dalam nomor bukti laporan polisi TBL/7433/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tertanggal 14 Desember. Pelapor dalam laporan polisi ini yakni Husein sendiri dan terlapor Haikal Hassan serta pemilik akun @wattisoemarsono.
Baca Juga: PA 212 Mau Aksi Bebaskan Rizieq, Polda Tak Keluarkan STTP Izin Keramaian
Laporan tersebut dibuat oleh Husein karena Haikal bercerita soal pemakaman laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas seusai baku tembak dengan polisi.
Selanjutnya, cerita itu viral lantaran diunggah ke media sosial Twitter dan sebarkan oleh akun @wattisoemarsono.
Menurut Husein, akan sangat berbahaya jika cerita tersebut dikonsumsi oleh masyarakat luas. Dia menyebut, cerita dari Haikal bisa menggiring opini masyarakat.
"Bagi saya ceramah Haikal Hassan itu berbahaya jika dikonsumsi masyarakat awam soal mimpi Rasulullah karena dalam ceramah HH (Haikal Hassan) menurut saya cenderung menggiring opini bahwa melawan negara itu bisa mati syahid dan dengan membawa nama Rasulullah," jelas dia.
Untuk pasal yang dilaporkan yaitu Pasal 28 ayat 2 UU RI nomor 19 tahub 2016 tentang ITE dan atau Pasal 156 huruf A KUHP dan atau Pasal 14-15 UU nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana. Pasal tersebut berkaitan dengan tindak pidana menyebarkan berita bohong menyebabkan keonaran dan rasa kebencian.
Baca Juga: Polda Larang Berkerumun, Aksi Besok Tuntut Rizieq Dibebaskan Tak Berizin