Suara.com - Tindak lanjut dari janji Perdana Menteri Kekaisaran Jepang Kunaiki Koiso yang mengatakan akan memberikan kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia kelak diawali dengan terbentuknya Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Berikut penjelasan mengenai anggota BPUPKI dan tugasnya.
BPUPKI memiliki nama lain Dokuritsu Junbi Cosakai telah diumumkan pendiriannya oleh Kumakichi Harada pada tanggal 1 Maret 1945. Namun, BUPKI baru secara resmi dibentuk oleh Jepang pada 29 April 1945 tepat pada hari ulang tahun Kaisar Hirohito.
Pembentukan BPUPKI bertujuan untuk menarik simpati rakyat Indonesia dengan janji kemerdekaan yang akan diberikan Jepang. Selain itu, BPUPKI juga dibentuk untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang berhubungan dengan pembentukan negara Indonesia merdeka.
Lalu, siapa saja tokoh-tokoh Indonesia yang tergabung dalam BPUPKI? Smak daftar anggota BUPKI dan tugasnya berikut ini.
Baca Juga: Hasil Sidang PPKI Terlengkap
Anggota BPUPKI
BPUPKI dipimpin oleh KRT Radjiman Wedyodiningrat dengan Ichibangase Yosio dan Raden Pandji Soeroso sebagai wakil ketua. Adapun anggotanya terdiri dari sejumlah tokoh yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan, yakni:
- Soekarno
- Mohammad Hatta
- Ki Hajar Dewantara
- Raden Suleiman Effendi Kusumaatmaja
- Samsi Sastrawidagda
- Sukiman Wiryosanjoyo
- Kanjeng Raden Mas Hario Sosrodiningrat
- KH A Ahmad Sanusi
- KH Wahid Hasyim
- H Agus Salim
- Raden Ashar Sutejo Munandar
- Abdul Kahar Muzaki
- Raden Mas Panji Surahman Cokroadisuryo
- Raden Ruseno Suryohadikusumo
- KH Abdul Halim Majalengka (Muhammad Syatari)
- KRMT Ario Wuryaningrat
- Ki Bagus Hadikusumo
- KH Mas Mansoer
- KH Masjkur
- Agus Muhsin Dasaad
- Liem Koen Hian
- Mas Ari
- Mas Sutarjo Kartohadikusumo
- AA Maramis
- Kanjeng Raden Mas Tumenggung Wongsonagoro
- Mas Susanto Tirtoprojo
- Mohammad Yamin
- Raden Ahmad Subarjo
- Raden Hindromartono
- AR Baswedan
- Raden Mas Sartono
- Raden Panji Singgih
- Raden Syamsudin
- Raden Suwandi
- Raden Sastromulyono
- Yohanes Latuharhary
- Raden Ayu Maria Ulfah Santoso
- Raden Nganten Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito
- Oey Tiang Tjoei
- Oey Tjong Hauw
- Bandoro Pangeran Hario Purubojo
- PF Dahler
- Parada Harahap
- Soepomo
- Pangeran Ario Husein Jayadiningrat
- Raden Jenal Asikin Wijaya Kusuma
- Raden Abdul Kadir
- Raden Abdulrahim Pratalykrama
- Raden Abikusno Cokrosuyoso
- RAA Purbonegoro Sumitro Kolopaking
- Raden Adipati Wiranatakoesoema V
- Raden Mas Margono Joyohadikusumo
- RMTA Suryo
- R Otto Iskandardinata
- Raden Panji Suroso
- Raden Ruslan Wongsokusumo
- Raden Sudirman
- Raden Sukarjo Wiryopranoto
- Raden Buntaran Martoatmojo
- Bendoro Pangeran Hario Bintoro
- KRT Rajiman Wedyodiningrat
- Tan Eng Hoa
- Itibangase Yosio
- Matuura Mitukiyo
- Miyano Syoozoo
- Tanaka Minoru
- Tokonami Tokuzi
- Itagaki Masumitu
- Masuda Toyohiko
- Ide Teitiroo
Di sidang kedua BPUPKI, pemerintah Jepang kemudian menambahkan enam anggota dari Indonesia, yakni:
- Abdul Kaffar
- BKPA Suryohamijoyo
- KH Abdul Fatah Hasan
- Raden Asikin Natanegara
- Mas Besar Martokusumo
- Pangeran Mohammad Nur
BPUPKI memiliki tugas utama untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang berhubungan dengan pembentukan negara Indonesia merdeka. Selain itu, BPUPKI juga memiliki tugas lain, yakni:
Baca Juga: Sejarah Demokrasi Terpimpin, Latar Belakang, dan Kondisi Ekonomi
- Bertugas membahas mengenai Dasar Negara
- Sesudah sidang pertama, BPUPKI membentuk reses selama satu bulan
- Bertugas membentuk Panitia Kecil atau Panitia Delapan yang bertugas menampung saran-saran dan konsepsi dari para anggota
- Bertugas membantu panitia sembilan bersama panitia kecil
- Panita sembilan menghasilkan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta
Demikian ulasan tentang anggota BPUPKI beserta tugasnya. Semoga membantu!
Kontributor : Theresia Simbolon