Swab Mandiri Capai 51 Persen, Dinkes DKI Sebut Warga Jakarta Luar Biasa

Kamis, 17 Desember 2020 | 12:55 WIB
Swab Mandiri Capai 51 Persen, Dinkes DKI Sebut Warga Jakarta Luar Biasa
Ilustrasi-- Warga saat menjalani tes swab. [Sukabumiupdate/Deden Abdul Aziz]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengungkapkan bahwa 51 persen dari total keseluruhan orang di Ibu Kota yang sudah melakukan tes swab PCR sejak awal pandemi adalah orang yang periksa mandiri ke fasilitas kesehatan alias bayar sendiri.

Widyastuti mengatakan hal ini merupakan perubahan perilaku yang baik dari masyarakat untuk rutin melakukan swab test PCR di masa pandemi untuk memastikan kesehatannya.

"Ternyata 51 persen warga DKI secara sadar mandiri untuk melakukan testing, ini menurut saya sesuatu yang luar biasa, saya sangat terima kasih kepada masyarakat yang mandiri dan sukarela berbayar," kata Widyastuti dalam acara Jakarta Development Collaboration Network (JDCN), Kamis (17/12/2020).

Meski begitu, Widyastuti tetap memastikan bahwa masyarakat akan mendapatkan pelayanan tes PCR gratis jika tercatat sudah memiliki kontak erat dengan pasien positif corona dalam program tracing atau pelacakan kasus.

Baca Juga: Terbitkan Aturan Khusus, Anies Serukan Warga di Rumah saat Libur Nataru

"Untuk yang memang kasus confirm kemudian kita lakukan tracing kontak eratnya itu tentunya gratis, jadi yang saya sampaikan tadi berbayar adalah yang dengan sadar diri sukarela tanpa ada kasus confirm ke lab-lab maupun rumah sakit yang kita siapkan," jelasnya.

Dosen sosiologi bencana dari Nanyang Technological University asal Indonesia Sulfikar Amir menambahkan, banyaknya warga di Jakarta yang rela mengeluarkan uang untuk tes swab PCR mandiri karena harga tes dianggap masih terjangkau bagi kantong orang Jakarta, namun seharusnya gratis untuk semuanya rakyat.

"Testing itu idealnya gratis, kalau di jakarta angka testnya tinggi ya kita bersyukur tapi jakarta itu secara ekonomi masyarakatnya memiliki penghasilan lebih tinggi, jadi income jakarta itu dua kali lipat, jadi mereka mempunyai kemampuan untuk membayar testing sendiri," ucap Sulfikar.

Berdasarkan catatan corona.jakarta.go.id, total orang di DKI Jakarta yang sudah melakukan atau dites PCR adalah 1.861.784 orang, 156.343 di antaranya positif, dan sisanya negatif COVID-19.

Dari jumlah tersebut didapatkan 2.346.768 spesimen karena satu orang bisa lebih dari satu spesimen.

Baca Juga: 65 Warga Ciracas Positif Corona, Diangkut Bus Sekolah ke Tempat Isolasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI