Rocky Gerung: Saya Akan Tunduk Pada Perintah Luhut

Rabu, 16 Desember 2020 | 15:48 WIB
Rocky Gerung: Saya Akan Tunduk Pada Perintah Luhut
Rocky Gerung. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung mengapresiasi langkah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investigasi Luhut Binsar Pandjaitan yang memutuskan untuk melarang kerumunan dan perayaan pada libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di tempat umum.

Rocky Gerung mengatakan, instruksi Luhut menjadi jawaban kedaruratan saat ini sehingga dia siap menjalankannya.

"Instruksi bagus pada akhirnya pemerintah keluarkan melalui Luhut yang menyadari kedaruratan ini. Saya akan tunduk pada perintah itu karena itu yang kita inginkan dari 7 bulan lalu, saya termasuk yang minta karantina Jakarta biar selesai (masalah Covid-19)," ujar Rocky Gerung seperti dikutip Suara.com, dari video berjudul "Rocky Gerung Tunduk & Patuh Kepada Luhut Panjaitan", Rabu (16/12/2020).

Kendati begitu, Rocky Gerung tidak menampik bahwa instruksi Luhut itu terlambat. Sebab, kini Covid-19 kadung menyebar.

Menurut Rocky Gerung, keterlambatan itu terjadi lantaran pemerintah terlalu pelit dan terkesan enggan memelihara warga negara sebagaimana tertuang dalam konstitusi.

Rocky Gerung Mengomentari Instruksi Luhut Binsar Panjaitan (YouTube/RockyGerungOfficial).
Rocky Gerung Mengomentari Instruksi Luhut Binsar Panjaitan (YouTube/RockyGerungOfficial).

"Tapi pemerintah pelit, gak mau tanggung mereka yang harus tinggal di rumah tanpa penghasilan. Maka ada kebijakan lain. Akhirnya mereka sadar ini darurat yang sebenarnya sudah dipresidiksi, Indonesia akan menjadi pusat perkembangbiakan Covid-19," tukas Rocky Gerung.

"Ini yang sebetulnya hilang dari pemerintah karena pelit, gak mau tanggung jawab untuk memelihara fakir miskin, apalagi dengan perintah karantina itu mewajibakan pemerintah (menjamin kelangsungan hidup warga)," sambungnya menambahkan.

Lebih lanjut, dalam video itu Rocky Gerung juga menyinggung Habib Rizieq yang kini dipolisikan. Menurut dia, Habib Rizieq menjadi korban terlambatnya instruksi pemerintah.

Rocky Gerung pun mengaitkannya dengan pemerintah yang juga masih terkesan setengah-setengah karena menerapkan jatah WFH 75 persen. Padahal Rocky Gerung persentasenya bisa lebih dari itu.

Baca Juga: Update Corona RI 16 Desember: 636.154 Orang Positif, 19.248 Jiwa Meninggal

"Itu soalnya tetap bicara tentang cicil mencicil, kenapa gak 100 persen, karena pelitnya pemerintah. Pemerintah tetap menghindari karantina wilayah. Ini masalahnya," kata Rocky Gerung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI