Suara.com - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya memberikan selamat kepada Joe Biden setelah secara resmi dinyatakan menang suara elektoral di negara bagian California.
"Putin berharap setiap presiden terpilih sukses dan menyatakan keyakinannya bahwa Rusia dan Amerika Serikat, yang memiliki tanggung jawab khusus untuk keamanan dan stabilitas global, dapat, terlepas dari perbedaan mereka, benar-benar membantu menyelesaikan banyak masalah dan tantangan yang dihadapi dunia," kata Kremlin disadur dari Al Jazeera, Rabu (16/12/2020).
Pejabat di Moskow, termasuk kepala pemilihan umum dan menteri luar negeri, sebelumnya mengkritik proses pemilihan AS, menggambarkannya sebagai kuno dan tidak mewakili keinginan rakyat.
Biden diperkirakan akan mengambil sikap yang lebih keras terhadap Rusia dibandingkan dengan Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Dor! Pengawal Putin Bunuh Diri dengan Pistol Saat Jaga Malam
Rusia dituduh ikut campur dalam pemilihan AS tahun 2016 untuk membantu Trump terpilih, dengan harapan dia akan mengambil sikap yang lebih lembut kepada Moskow.
Pada November, ketika ditanya mengapa pada 2016 Putin memberi selamat kepada Trump segera setelah dia memenangkan Electoral College dan mengalahkan Demokrat Hillary Clinton, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan ada perbedaan yang jelas kali ini.
"Anda bisa lihat ada prosedur hukum tertentu yang sudah diumumkan oleh presiden saat ini. Itu sebabnya situasinya berbeda dan oleh karena itu menurut kami pantas menunggu pengumuman resmi," kata Peskov.
California, salah satu negara bagian terpadat, menyerahkan 55 suara elektoral kepada Joe Biden pada hari Senin dan secara resmi melenggang ke Gedung Putih.
Ketika semua negara bagian selesai memberikan suara elektoral, Biden diperkirakan akan memimpin perolehan dengan suara 306 sedangkan Trump hanya 232 suara.
Baca Juga: Media Rusia Sebut Vladimir Putin Punya Putri Remaja dari Wanita Lain
Berbicara kepada bangsa dari kampung halamannya yang sudah lama di Wilmington, Delaware, Biden berkata: "Jika ada yang tidak mengetahuinya sebelumnya, kami mengetahuinya sekarang. Apa yang paling berdetak di hati rakyat Amerika Serikat adalah: Demokrasi.
"Hak untuk didengarkan. Agar suaramu dihitung. Memilih para pemimpin bangsa ini. Untuk mengatur diri kita sendiri." ujar Biden.
Biden mengatakan para politisi di AS untuk jangan mengambil alih kekuasaan karena rakyat sudah memberikannya kepada mereka. "Tidak ada, bahkan pandemi - atau penyalahgunaan kekuasaan - dapat memadamkan api itu." tegas Biden.
Biden juga kembali berjanji untuk menjadi presiden bagi semua warga AS, apakah mereka memilihnya atau tidak, dan mengatakan negara memiliki pekerjaan berat untuk mengatasi virus corona dan ekonomi.