Suara.com - Tim peneliti di Tel Aviv University, Israel menyebut sinar LED murahan bisa membunuh virus corona. Menyadur Times of Israel (15/12) sinar UV yang terpancar bisa membunuh hingga 99,9% virus corona.
Penelitian yang dipimpin oleh Prof Hadas Mamane dari School of Mechanical Engineering Tel Aviv University ini mengungkapkan disinfeksi dengan sinar UV LED ini lebih murah dan ampuh dibanding bahan kimia.
Sebelumnya, sinar UV sudah lama digunakan untuk mendisinfeksi permukaan benda dan tempat umum namun belum diketahui keampuhannya untuk virus corona.
"Kami telah menemukan cara yang lebih mudah daripada yang dibayangkan sebelumnya untuk mendisinfeksi virus corona menggunakan sinar," ujar Mamane.
Baca Juga: Tingkatkan Pendapatan Non Tiket, MRT Jakarta Pasang Ratusan LED
Ia menemukan bahwa LED memancarkan sinar UV dengan panjang gelombang 285 nanometer. Itu hampir sama efisiennya dengan mendisinfeksi virus dengan LED bergelombang panjang 265 nanometer.
Sinar UV dari LED yang bisa didapat dengan harga murah ini hanya membutuhkan waktu kurang dari setengah menit untuk menghancurkan lebih dari 99,9% virus corona.
"Hasil ini signifikan karena biaya lampu LED 285 nanometer lebih rendah 30% dibandingkan dengan lampu 265 nanometer," kata Mamane.
Dia memperkirakan ini akan membuat pembersihan ultraviolet lebih umum di sistem ventilasi dan pendingin udara, dan menjadikannya solusi untuk transportasi umum dan lainnya.
"Kami sedang mengembangkan penelitian pada benda yang permukaannya memiliki LED, dengan cara yang membuat cahaya bersinar dan disinfeksi terjadi saat tidak digunakan," tambahnya, memberikan contoh keyboard laptop yang dibersihkan dengan sinar ultraviolet saat tertutup.
Baca Juga: Bocoran Baru, Samsung Bersiap Merilis Smart TV dengan Layar Mini LED
LED terbukti berbahaya bagi manusia dan hanya boleh diaktifkan ketika orang berada jauh dari permukaan yang dibersihkan, tegasnya.
"Fakta bahwa sinar UV membunuh virus bukanlah hal baru tapi yang kami lakukan adalah menghasilkan studi pertama yang mengamati panjang gelombang yang dibutuhkan yang dikenal sebagai frekuensi, untuk memeriksa dengan tepat tingkat energi yang dibutuhkan untuk membunuh virus corona."
"Kami berharap temuan LED ini dapat membunuh virus corona dan membuat teknologi ini lebih luas."