Suara.com - Kementerian Luar Negeri Indonesia menolak laporan sejumlah media bahwa "Israel akan membuka hubungan diplomatik dengan Indonesia dalam waktu dekat."
Juru bicara Kemenlu Teuku Faizasyah kepada BBC News Indonesia hari Selasa (15/12/2020) menegaskan tidak ada kontak dengan Israel terkait masalah tersebut.
Laporan kemungkinan normalisasi hubungan Israel-Indonesia muncul setelah lima negara yang memutuskan membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Dalam beberapa bulan terakhir, Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko resmi menjalin hubungan dengan Israel.
Baca Juga: Israel Borgol Tahanan Palestina yang Dirawat di Rumah Sakit, Fotonya Viral
Yang terbaru, langkah ini diambil oleh kerajaan di Himalaya, Bhutan, yang digambarkan oleh Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi sebagai "meluasnya pengakuan Israel."
- Mengapa Bhutan membuka hubungan diplomatik dengan Israel?
- Maroko resmi jalin hubungan diplomatik dengan Israel, apa dampaknya bagi wilayah sengketa Sahara Barat?
- Apa keuntungan Uni Emirat Arab membuka hubungan diplomatik dengan Israel?
"Pembukaan hubungan resmi dengan kerajaan Bhutan menandai babak baru hubungan Israel dengan Asia," kata Ashkenazi.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa "pihaknya sedang menjalin kontak dengan sejumlah negara yang ingin memiliki hubungan diplomatik dengan Israel."
Perkembangan ini memuculkan analisis bahwa beberapa negara juga akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel seperti Arab Saudi, Oman, dan negara-negara di Asia, yang secara tradisional menentang Israel, seperti Indonesia, menurut laporan yang diturunkan surat kabar Inggris, The Guardian.
Namun, Kementerian Luar Negeri Indonesia menolak analisis ini.
Baca Juga: PBNU dan MUI Ingatkan Pemerintah Jangan Buka Jalur Diplomatik dengan Israel
"Kemlu tidak pernah berhubungan dengan Israel," kata Teuku Faizasyah ketika ditanya apakah ada "pendekatan dari Israel untuk membuka hubungan diplomatik dengan Jakarta.
Faizasyah menjelaskan terkait isu Palestina, Kemlu menjalankan politik luar negeri sesuai dengan amanat konstitusi.
Ia juga mengatakan amanat konstitusi tersebut dijalankan secara konsisten.
Akan diumumkan sebelum 20 Januari?
Sebelumnya, Menlu Retno Marsudi dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa Indonesia secara penuh mendukung Palestina untuk merdeka, karena merdeka adalah hak segala bangsa.
Palestina menentang normalisasi hubungan negara Arab-Israel menyebutnya "sebagai pengkhianatan."
Selain The Guardian, koran Israel The Jerusalem Post juga mengangkat analisis tentang kemungkinan Indonesia dan Oman membuka hubungan diplomatik dengan pemerintah di Tel Aviv.
Sumber-sumber diplomatik kepada The Jerusalem Post mengindentifikasi Oman dan Indonesia sebagai dua negara yang segera menjalin hubungan resmi dengan Israel.
Bahkan dikatakan, normalisasi hubungan Indonesia-Israel bisa diumumkan sebelum Presiden Donald Trump meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari 2021.
Menteri Intelijen Israel Eli Cohen juga dilaporkan menyebut Indonesia dalam wawancara dengan Radio Angkatan Darat Israel.
Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan resmi, namun kedua negara pernah memiliki hubungan perdagangan dan turisme.
Indonesia membeli senjata dari Israel pada 1970-an dan 1980-an dan tentara Indonesia juga mengikuti pelatihan di negara tersebut, menurut The Jerusalem Post.
Presiden Trump dikenal mendorong normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab.
Trump sendiri yang mengumumkan saat Uni Emirat Arab dan Israel sepakat untuk membuka hubungan resmi.
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia mengingatkan pemerintah untuk tidak menjamin hubungan diplomatik dengan Israel.
Ketua MUI Sudarnoto Abdul Hakim, seperti dikutip kantor berita Antara mengatakan, semua kerja sama dengan Israel harus ditolak.
Ia juga mengatakan tindakan Israel yang melakukan penjajahan di tanah Palestina tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.