Fotonya Masuk Daftar Teroris, Pria Ini Ngaku Data e-KTP Disalahgunakan

Rabu, 16 Desember 2020 | 08:00 WIB
Fotonya Masuk Daftar Teroris, Pria Ini Ngaku Data e-KTP Disalahgunakan
Data e-KTP disalahgunakan pihak yang tidak bertanggung jawab. (Twitter/@msramadhan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sayangnya, data pribadinya bocor dan disalahgunakan seperti kasus yang ia hadapi sekarang ini.

"Kalau memang data KTP aman, mengapa ada oknum bisa akses data KTP kita? Otomatis mereka juga tau data data kita yang lain loh, ngeri," tambah Ramadhan menyayangkan keamanan data pribadinya.

"Saya belum pernah ke Aceh, saya juga nggak pernah ikutan FPI juga dalam aktivitas apapun," sambungnya tegas.

Dikonfirmasi Suara.com, Ramadhan mengaku akan melaporkan akun-akun yang telah menyebarkan informasi bohong tersebut meskipun akun yang dilaporkan adalah akun anonim.

Selain itu, ia berharap keamanan data pribadi masyarakat dapat benar-benar terjamin karena kasus semacam ini bisa saja menimpa orang lain.

"Semua bisa jadi seperti saya, selama data e-KTP bisa diakses dan disalahgunakan," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto mengungkapkan, bahwa sedikitnya ada 37 orang mantan atau masih anggota terlibat aksi terorisme di Indonesia.

Menurut Benny, mereka bergabung dengan jaringan teroris seperti Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

"Kami mencoba membuka data, kebetulan saya Kepala Pusat Riset Ilmu Kepolisian dan Kajian Terorisme di UI, saya buka datanya ada 37 anggota FPI atau dulunya anggota FPI yang gabung dengan JAD, MIT dan sebagainya yang terlibat aksi teror," kata Benny dalam diskusi crosscheck virtual, Minggu (13/12/2020).

Baca Juga: Kuasa Hukum FPI: Janganlah Bodohi Rakyat dengan Drama Komedi yang Tak Lucu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI