Positivity Rate Corona RI Jadi 18,1 Persen, Satgas: Sangat Mengkhawatirkan

Selasa, 15 Desember 2020 | 17:27 WIB
Positivity Rate Corona RI Jadi 18,1 Persen, Satgas: Sangat Mengkhawatirkan
Ilustrasi pasien corona meninggal. [Foto: Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkapkan bahwa per hari ini angka positivity rate Indonesia meroket hingga 18,1 persen. Angka itu terlampau jauh dari standar World Health Organization (WHO).

Positivity rate adalah persentase orang yang memiliki hasil tes positif Covid-19 dibandingkan jumlah orang yang diperiksa.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan angka ini melonjak jauh hanya dalam satu pekan. Angka ini juga masih jauh dari standar aman 5 persen yang ditetapkan World Health Organization (WHO).

"Saat ini angka positivity rate Covid-19 secara nasional mencapai 18,1 persen, dan ini lebih tinggi dibanding minggu sebelumnya yang hanya mencapai 13,81 persen," kata Wiku dari Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/12/2020).

Baca Juga: PB IDI: Situasi Pandemi Covid-19 di Indonesia Sudah Tak Terkendali

Menurut Wiku, angka ini sangat mengkhawatirkan. Masyarakat diminta lebih disiplin protokol kesehatan 3 M, Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan.

"Angka ini sangat mengkhawatirkan dan harus menjadi perhatian kita semua, tingginya positivity rate mencerminkan masih banyaknya penularan yang terjadi di masyarakat," ucapnya.

Wiku juga meminta masyarakat untuk patuh dengan semua arahan pemerintah, sehingga pandemi bisa terkendali, jika tidak ada hukum yang menanti.

"Jangan menghalangi-halangi petugas yang melakukan penegakkan disiplin protokol kesehatan, bersifatlah kooperatif, ingat siapapun yang menghalangi upaya penegakan disiplin ini dapat dipidana sesuai peraturan yang berlaku," tegasnya.

Sebagai informasi, pandemi Covid-19 telah menginfeksi 629.429 orang di Indonesia sejak Maret 2020, 93.662 di antaranya masih dalam perawatan, 516.656 orang sembuh, dan 19.111 jiwa meninggal dunia.

Baca Juga: Pertama Kali Dapat Suntikan Vaksin Pfizer, Dokter Ini Merasa Beruntung!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI