DPR: FPI Jangan Marah, Lebih Baik Minta Klarifikasi ke TMC Polda Metro

Selasa, 15 Desember 2020 | 15:51 WIB
DPR: FPI Jangan Marah, Lebih Baik Minta Klarifikasi ke TMC Polda Metro
Akun twitter TMC Polda Metro unggah video tanpa FPI, (Ist/tangkap layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKB Jazilul Fawaid meminta Front Pembela Islam (FPI) tidak perlu gusar menanggapi unggahan video di akun Twitter resmi milik Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya. Ketimbang geram, menurutnya, lebih baik pihak FPI meminta klarifikasi atas video yang menyertakan tulisan "Tanpa FPI" kepada polisi. 

"Hemat saya, FPI tidak perlu gusar (marah), minta saja klarifikasi ke TMC Polda jika merasa tidak jelas dan kurang berkenan," kata Jazilul kepada Suara.com, Selasa (15/12/2020)

Jazilul sendiri mengaku belum melihat secara langsung bagaimana isi dari video yang berdurasi 17 detik itu. Ia justru bertanya-tanya apakah tulisan FPI yang dimaksud akun TMC Polda Metro Jaya memang merujuk kepada Front Pembela Islam atau ada kepanjangan lainnya.

"Saya belum lihat videonya, saya pun tidak tahu maksud singkatan FPI dalam video tersebut. FPI apa ini?" ujar Jazilul.

Skenario Pembubaran

Juru bicara FPI sekaligus Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif sebelumnya menilai video TMC Polda yang menampilkan tulisan "Tanpa FPI" memperlihatkan adanya upaya negara untuk membubarkan FPI.

"Makin jelas dan terang benderang arahnya," kata Slamet saat dihubungi Suara.com, Selasa (15/12/2020).

Slamet menduga kalau beragam peristiwa yang terjadi semenjak pentolan FPI Habib Rizieq Shihab kembali ke tanah air menjadi skenario untuk membubarkan organisasi massa (ormas) yang bermarkas di Petamburan, Jakarta Pusat tersebut.

Mulai dari pelanggaran protokol kesehatan Covid-19, penetapan Rizieq dan petinggi FPI lainnya sebagai tersangka hingga tewasnya enam laskar oleh polisi.

Baca Juga: Kecam Video Tanpa FPI TMC Polda, PA 212 Sebut Polisi Mengadu Domba Rakyat

"Kami menduga ini bagian dari skenario besar pembusukan dan pembubaran FPI," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI