Suara.com - Keluarga Casey Goodson, pria 23 tahun yang ditembak di depan rumahnya di Ohio, AS, meminta jawaban. Mereka mengklaim Casey ditembak karena ia seorang 'pemuda kulit hitam'.
Casey Goodson, 23 tahun, baru pulang dari dokter gigi ketika seorang petugas polisi yang belakangan diketahui bernama Jason Meade, menembaknya dari belakang, kata keluarganya.
Departemen Kepolisian Colombus dan FBI kini menyelidiki kasus ini.
Keluarga mengklaim bahwa Casey ditembak karena ia adalah seorang "pemuda kulit hitam".
Baca Juga: Sebuah Pembangkit Listrik Tua di Ohio Roboh, 3 Orang Terluka dan 2 Hilang
Kepolisian wilayah Franklin menolak memberi komentar tentang kemungkinan motif penembakan, di tengah-tengah penyelidikan yang dilakukan secara terbuka.
Jason Meade "saat ini tidak bertugas", kata juru bicara kepolisian wilayah/kantor sheriff Marc Gofstein.
"Dia tidak akan kembali bekerja atau melakukan apa pun di kantor sheriff untuk jangka waktu yang belum ditentukan."
'Kami belum dapat jawaban mengapa ia ditembak'
Pemeriksaan post-mortem menyatakan kematian Casey Goodson pada 4 Desember merupakan pembunuhan. Hampir satu pekan setelah ia ditembak, fakta seputar kematiannya masih dipertanyakan.
Berdasarkan penuturan keluarganya, Casey ditembak di punggung sebanyak tiga kali ketika ia tengah membuka kunci pintu depan dan memasuki rumahnya.
Baca Juga: Perkuat Pabrik Transmisi dan Mesin, General Motors Kucurkan Investasi
Ia baru pulang setelah membelikan sandwich untuk keluarganya. Sembilan orang kerabat Casey saat itu ada di rumah, kematiannya disaksikan oleh neneknya yang berusia 72 tahun dan adik laki-lakinya yang berusia 5 tahun.
"Perasaan kami semua hancur," kata Tamala Payne, ibunda Casey dalam jumpa pers pada hari Kamis (10/12). "Dan kami masih belum mendapatkan jawaban mengapa ia ditembak."
"Putra saya hanyalah seorang pria kulit hitam, yang baru pulang dari dokter gigi. Dia tidak melakukan apapun," katanya.
Casey Goodson adalah orang yang dikenal 'penuh dengan cinta, penuh dengan kehidupan', kata pengacara keluarga.
Aparat penegak hukum menyatakan bahwa Jason Meade, tengah bertugas sebagai salah satu anggota dari Satuan Tugas Marshal AS yang menelusuri pelaku kekerasan pada hari ia menembak Casey Goodson.
Namun Casey tidak termasuk pihak yang disasar dalam operasi khusus ini, dan tidak ditemukan kasus kriminalitas lain yang melibatkannya.
Saat operasi tersebut, Jason Meade melaporkan melihat seorang pria- Casey Goodson- dengan sebuah senjata api. Meade lalu mengejar Casey sebelum ia menembak.
Tidak ada rekaman video yang ditemukan atas penembakan tersebut dan tidak ada petugas kepolisian lainnya saat itu. Dalam sebuah pernyataan, otoritas menyebutnya sebagai "laporan atas saling klaim dari kedua belah pihak".
Sebuah senjata api ditemukan pada Goodson, kata polisi. Membawa senjata api merupakan sesuatu yang legal di Ohio, dan Goodson memiliki izin untuk membawa senjata api secara tersembunyi.
"Sebagai orang kulit hitam di negara ini, kulit kami tidak dapat dijadikan alasan," kata Sean Walton, pengacara keluarga Goodson.
Dalam jumpa pers pada Kamis (10/12), tim hukum keluarga mengutip sejumlah masalah disiplin Meade dengan kantor sherif yang dimulai sejak 2007.
Catatan riwayat pekerjaan Meade ini termasuk teguran yang didokumentasikan pada 2019 setelah ia melanggar aturan terkait penggunaan taser (senjata kejut listrik) pada tersangka.
Dan setelah insiden lain yang dirahasiakan, Meade ditempatkan dalam "status dilarang berkontak dengan narapidana".
Dalam sebuah pemberitahuan tertulis, status Meade ini dihapus pada Mei 2011, wakil kepala kantor sherif menulis bahwa ia berharap Meade telah "membuat keputusan secara sadar untuk mengubah perilaku Anda".
Kantor Detektif Pembunuhan Kepolisian Columbus telah memulai penyelidikan, yang akan memeriksa apakah Meade "dibenarkan secara hukum" menembak Casey Goodson atau tidak.
Pada hari Selasa, kepolisian mengumumkan bahwa Departemen Kehakiman AS dan FBI akan bergabung dalam penyelidikan ini, dan mengadakan penyelidikan tambahan mengenai hak sipil terhadap Meade.
Kepolisian Columbus akan "mengungkap kebenaran dari tragedi ini", kata Kepala Polisi Thomas Quinlan. Bergabungnya FBI akan "menjawab pertanyaan kritis tentang hak-hak sipil yang diajukan oleh komunitas".
Pada konferensi pers pekan lalu, Peter Tobin, Marshal AS untuk Distrik Selatan Ohio, mengatakan ia yakin penembakan itu dibenarkan, demikian kutip media di AS.
Setelah kepolisian menyelesaikan penyelidikannya, semua bukti akan diserahkan ke kantor kejaksaan setempat untuk dipresentasikan kepada dewan juri.
Protes menyerukan keadilan setelah kematian Casey Goodson direncanakan digelar pada 12 Desember.
Pada Kamis, ibunda Casey mengatakan putranya adalah "pria yang menyukai kedamaian, dan saya ingin peninggalannya ini berlanjut dalam damai".