Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengapresiasi kader partainya yang telah memenangkan sejumlah pilkada di Papua dan Papua Barat pada 9 Desember 2020.
"Mama Mega menitip pesan dan menyampaikan terima kasih untuk warga Papua dan Papua Barat yang berada dalam satu semangat kebangsaan yang sama. Kepada kader partai yang dipilih rakyat, Mama Mega titip pesan, jadilah obor penerang yang menuntun rakyat," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis, Selasa (15/12/2020).
Berdasarkan hasil hitung cepat, di Papua berhasil memenangi 4 pilkada, dan 4 lagi menang di Papua Barat, yang semuanya adalah kader murni PDI Perjuangan.
"Karenanya, Ibu Megawati Soekarnoputri yang oleh orang Papua akrab disapa Mama Mega, menyampaikan apresiasinya," kata Hasto.
Kemenangan di dua provinsi itu diharapkan memberi harapan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua dan Papua Barat.
Ia menyampaikan Megawati dalam berbagai kesempatan selalu menekankan makna pentingnya Papua dan Papua Barat bagi Indonesia. Jejak sejarah perjuangan Bapak Bangsa Soekarno pun jelas di Papua. Saat ini, Presiden Joko Widodo pun memberikan perhatian ke Papua.
"Dengan prinsip pembangunan dari pinggir, Pak Jokowi membangun berbagai infrastruktur yang pada 10 tahun sebelumnya tak pernah bisa dilakukan. Kami menugaskan kader kami yang menjadi kepala daerah untuk serius membangun wilayahnya sejalan dengan program Pemerintahan Pak Joko Widodo," kata Hasto.
PDI Perjuangan sendiri akan terus memantau perhitungan manual pilkada yang digelar di Provinsi Papua dan Papua Barat. Apalagi mengingat kondisi alam membuat proses penghitungan tak mudah dilakukan.
Sebagaimana di wilayah lainnya, PDI Perjuangan sebagian besar mengusung kader di Pilkada Papua dan Papua Barat. PDI Perjuangan menyadari sepenuhnya situasi di Papua yang membutuhkan kepemimpinan yang berkualitas dan bisa menjalankan pemerintahan dengan komitmen pro rakyat serta nasionalisme yang tinggi.
Sehingga PDI Perjuangan menjalankan proses rekrutmen calon kepala daerah secara baik, dan membekali dengan tata kelola pemerintahan baik melalui sekolah partai.
Proses kaderisasi yang sama yang dirasakan pemimpin bangsa berkualitas dari partai seperti Presiden Jokowi, Tri Rismaharini, Ganjar Pranowo, Hendrar Prihadi, Abdullah Azwar Anas, hingga Hasto Wardoyo.
"Di Sekolah Partai, para calon kepala daerah PDI Perjuangan juga mendapatkan sharing pengalaman pemerintahan daerah yang baik dari narasumber seperti Bu Risma, Pak Azwar Anas, Hingga Mas Hendi wali kota Semarang. Harapannya tentu agar pengalaman baik ini bisa dilaksanakan juga di Papua," kata Hasto.
Ketua DPP PDIP yang ditugaskan menangani Papua dan Papua Barat Komaruddin Watubun menyampaikan bahwa wilayah Papua semakin memerah dan semakin banyak kader partai yang duduk di pemerintahan daerah.
Di Papua, dari 11 kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada, ada 4 wilayah yang rakyatnya memilih kader PDIP sebagai kepala daerahnya.
Yakni di Asmat dengan Elisa Kambu yang juga Ketua DPC Asmat, berpasangan dengan Wakil Bupati Thomas Eppe Safanfo yang juga Sekretaris DPC Asmat.
Di Nabire yang terpilih sebagai bupati adalah Mesak Magai, yang merupakan Wakil Ketua DPD Papua.
Di Keerom, PDIP berhasil menempatkan kadernya, Wahfir Kosasih, sebagai wakil bupati.
Sementara di Mamberamo Raya, kader PDIP DR. (HC) Jhon Tabo juga berhasil meyakinkan rakyat Papua.
"Itu yang 4 sudah pasti menang dan kader kita sendiri. Ada dua wilayah lagi yang masih dihitung," kata Komaruddin.
Sementara di Papua Barat, dari 9 pilkada, kader PDIP berhasil menang di 4 wilayah.
Yakni di Manokwari dengan menempatkan Hermus Indou. Pergunungan Arfak menempatkan wakil bupati Marinus Mandacan; Sorong Selatan menempatkan Samsudin Anggiluli (ketua DPC); Manokwari Selatan menempatkan Markus Waran (ketua DPD Papua Barat).
"Sehingga secara total, di Papua dan Papua Barat, ada 8 kader murni partai yang duduk sebagai kepala daerah. Ini semua berkat soliditas kerja keras selama ini dan harapan besar rakyat Papua kepada kader PDI Perjuangan," kata Komaruddin.
Baca Juga: Cerita Khofifah Kenang Kewalian Gus Dur saat Calonkan Diri Jadi Presiden