Munarman: Kurang Kerjaan Nanggapi Begituan, Itu Kan Produk Propaganda

Selasa, 15 Desember 2020 | 13:53 WIB
Munarman: Kurang Kerjaan Nanggapi Begituan, Itu Kan Produk Propaganda
Jubir FPI Munarman. [Suara.com/Stephanus Aranditio]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah proses hukum kasus penembakan terhadap enam laskar FPI serta kasus pelanggaran protokol kesehatan yang menjerat Habib Rizieq Shihab, Traffic Management Center  Polda Metro Jaya mengunggah video dengan narasi Indonesia tanpa FPI ke timeline Twitter.

Konten yang diunggah lewat akun institusi negara tersebut kemudian menjadi polemik bagi netizen, bahkan menjadi tajuk utama sejumlah media massa.

Sekretaris Umum FPI Munarman agaknya tidak berminat membahas konten video berdurasi 17 detik tersebut.

Ketika jurnalis Suara.com meminta pendapat Munarman, dia cuma bilang:  "Kurang kerjaan nanggapi yang begituan, itu kan produk propaganda."

Baca Juga: Habib Rizieq Tetap Gembria Ria Meski Meringkuk di Penjara

Bagi Ketua Umum Persaudaraan Alumni  212 Slamet Maarif, tindakan mengunggah konten semacam itu patut disayangkan, apalagi dengan memakai akun institusi negara, karena bisa berdampak negatif bagi persatuan.

"Disayangkan kepolisian yang seharusnya mengayomi masyarakat justru terkesan mengadu domba masyarakat," ujar Slamet.

Video tersebut awalnya menunjukkan potongan gambar anggota polisi dan terdapat tulisan "Rakyat Bersama TNI-Polri Bersatu."

Tak lama kemudian, muncul tulisan "Menjaga Negara dari Ormas Teroris."

Disusul kemudian foto Presiden Joko Widodo lengkap dengan kalimat dan suara, "Sudah merupakan kewajiban aparat hukum untuk menegaskan hukum secara tegas dan adil."

Baca Juga: Rizieq Shihab Ditahan, FPI: Jangan Alihkan Isu Pembunuhan Enam Anggota Kami

Gambar kemudian berganti lagi. Kali ini terdiri dari warna merah putih dan di bawahnya terdapat tulisan: Tanpa FPI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI