Dianggap Cari Untung dari Vaksin, Kementerian BUMN Buka Suara

Senin, 14 Desember 2020 | 22:14 WIB
Dianggap Cari Untung dari Vaksin, Kementerian BUMN Buka Suara
Sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 asal China tiba di Tanah Air pada Minggu malam, 6 Desember 2020 / [Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian BUMN buka suara terkait banyaknya anggapan netizen yang mana pihaknya mengambil untung dalam penyediaan vaksin Covid-19

Salah satunya muncul di Twitter di mana terdapat viralnya foto yang memuat judul Bisnis Bakal Semakin Menyehatkan Holding BUMN Farmasi. 

Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi, Arya Sinulingga membantah anggapan netizen tersebut. 

Menurutnya, tugas BUMN-BUMN hanya menyediakan vaksin dan melakukan vaksinasi. 

Baca Juga: Picu Reaksi Buruk pada Penderita Alergi Parah, Apa Kandungan Vaksin Pfizer?

"Engga benar lah, itu bukan kita, jelas itu bukan dari kementerian, tugas kan dari kementerian jelas," ujar Arya saat dihubungi, Senin (14/12/2020).

Lebih lanjut, Arya menegaskan, Kementerian BUMN juga tak terlibat dalam penentuan harga vaksin itu sendiri. 

Ia menerangkan, harga vaksin akan ditentukan oleh lembaga-lembaga yang berwenang di sektor kesehatan. 

"Jadi ada beberapa lembaga yang akan terlibat untuk menentukan harga vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat khususnya untuk mandiri, misalnya Kemenkes," ucap dia.

Untuk diketahui, Holding BUMN Farmasi yang dipegang PT Bio Farma (Persero) bertanggung jawab atas penyediaan vaksin hingga proses vaksinasi.

Baca Juga: Susul Bangladesh, Bahrain Juga Gratiskan Vaksin COVID-19 Bagi Masyarakat

Hingga kini, Bio Farma telah berhasil mendatangkan vaksin Covid-19 Sinovac siap pakai sebanyak 1,2 juta dosis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI