Upik menjadi buron sejak tahun 2005 setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam serangan yang menewaskan lebih dari 20 orang di Poso, yang dikenal sebagai basis militan di Sulawesi.
"Dia telah ditahan dan diinterogasi oleh penyidik," kata Ahmad tentang Zulkarnaen, seraya menambahkan bahwa polisi masih melakukan penyelidikan di rumahnya di Lampung.
Polisi mengatakan mereka mendapatkan petunjuk lokasi Zulkarnaen setelah menginterogasi beberapa tersangka militan yang ditangkap akhir bulan lalu.
Terkait Usamah bin Laden dan Taliban
Pada tahun 1980, Zulkarnaen tamat dari Pesantren Al-Mukmin atau Pondok Ngruki yang dikelola oleh terpidana pemimpin spiritual Jemaah Islamiyah, Abu Bakar Bashir.
Sejak Mei 2005, nama Zulkarnaen terdaftar dalam daftar nama Al Qaeda yang dikenai sanksi oleh Dewan Keamanan PBB, karena terkait dengan Osama bin Laden atau Taliban.
Dewan Keamanan PBB menyatakan Zulkarnaen memimpin satu regu pejuang yang dikenal sebagai Laskar Khos, atau Pasukan Khusus, yang anggotanya direkrut dari sekitar 300 orang Indonesia yang dilatih di Afghanistan dan Filipina.
Dikatakan, Zulkarnaen adalah salah satu perwakilan Al Qaeda di Asia Tenggara dan salah satu dari sedikit orang di Indonesia yang memiliki kontak langsung dengan jaringan Usamah bin Laden.
Zulkarnaen menjadi kepala operasi Jemaah Islamiyah setelah penangkapan pendahulunya, Encep Nurjaman, yang juga dikenal sebagai Hambali, di Thailand pada tahun 2003.
Pada saat itu, Juan Zarate, Asisten Menteri Keuangan Amerika Serikat untuk Pembiayaan Teroris dan Kejahatan Keuangan mengatakan kelompok ini telah "menunjukkan keinginannya untuk membunuh warga sipil tak berdosa dari setiap ras, agama dan keyakinan dan terus menjadi ancaman nyata bagi keamanan di Asia Tenggara".
Beberapa dekade kemudian, aparat keamanan Indonesia, yang didukung oleh Amerika Serikat dan Australia, telah menghancurkan jaringan Jemaah Islamiyah, membunuh para pemimpin dan pembuat bom serta menangkap ratusan militan.