Rocky Gerung: Presiden Tidak Paham Peristiwa ini Bisa Membelah Bangsa

Senin, 14 Desember 2020 | 16:40 WIB
Rocky Gerung: Presiden Tidak Paham Peristiwa ini Bisa Membelah Bangsa
Potret Rocky Gerung (YouTube/Refly Harun).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah penantian lama publik, akhirnya Presiden Jokowi berikan respons terkait peristiwa penembakan 6 Laskar FPI melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Minggu (13/12/2020). Video itu pun, lantas dengan cepat ditanggapi oleh pengamat politik Rocky Gerung.

Rocky menyebut video itu menunjukkan sikap presiden yang terlalu biasa dalam menanggapi peristiwa besar di Indonesia.

"Kemampuan presiden untuk menghayati satu peristiwa itu kurang sekali. Ini deskripsi saya. Presiden tidak paham bahwa ini adalah peristiwa yang bisa membelah bangsa," terang Rocky dalam unggahan video di Youtube Rocky Gerung Official berjudul 'HABIB RIZIEQ ITU MUSUH POLITIK JOKOWI' pada Senin (14/12/2020).

Hersubeno Arief, lawan bicara Rocky turut menyinggung video yang dibuat oleh Sekretariat Presiden tidak disiapkan secara khusus untuk menjawab persoalan itu.

Baca Juga: Rizieq Dibui, Ketum FPI: Ayo Berjuang dan Berkorban, Bela Imam Besar Kita

"Video itu hanya dibuat seperti wawancara doorstop (dadakan) bukan sebuah konferensi. Kemudian orang-orang juga mempertanyakan, mengapa untuk hal serius semacam ini kelihatannya kok presiden sambil lalu saja menanggapinya," ujar Hersubeno.

Menganggapi pernyataan Hersubeno, Rocky menyebut bahwa video itu adalah doorstop yang direkayasa. Dia menambahkan video itu bukan sekedar adegan doorstop karena pasti ada pengulangan dalam mendapatkan hasil dramatisasi yang bagus.

Rocky juga menyebutkan itu adalah upaya untuk memamerkan keseriusan presiden.

"Saya pakai istilah pathological liar, ini istilah yang menerangkan orang yang ingin berbohong dan mempunyai kebiasaan itu. Tapi ada satu momentum bohong itu terpaksa direkayasa sedemikian rupa. Supaya terlihat estetik," jelas Rocky.

"Saya tidak bilang bahwa presiden berbohong tapi adegan itu semacam pathological liar," lanjutnya.

Baca Juga: Disebut Tanpa Dikawal, Kapolda Metro Dijaga Ketat Ajudan saat ke Komnas HAM

Dia menuturkan bahasa tubuh yang diperlihatkan presiden dalam video, sengaja ingin memperlihatkan bahwa presiden begitu berwibawa. Tapi tidak terlihat adanya konstruksi logis dengan bahasa tubuh presiden.

Rocky beranggapan itu merupakan kebiasaan presiden dalam menanggapi masalah.

"Itu kan berkali-kali beliau bercanda tidak pada tempatnya, hal yang serius tapi tidak pada tempatnya," komentar Rocky.

Terkait dengan video tanggapan presiden, Rocky melihat bahwa Presiden Jokowi telah menunjukkan sikap agar dilakukannya penangkapan dan proses hukum terhadap Habib Rizieq.

"Jadi definisinya dibuat sendiri oleh rakyat, adanya penangkapan terhadap Habib Rizieq itu," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI