Suara.com - Media massa yang berbasis di Israel menyebut, Arab Saudi tengah membujuk negara muslim lain seperti Indonesia dan Oman untuk memperbaiki hubungan dengan Jerusalem.
Menyadur Times of Israel Senin (14/12), sumber diplomatik mengatakan pada Channel 12 bahwa Arab Saudi juga berperan dalam normalisasi hubungan Israel dan Maroko yang dijembatani oleh Donald Trump.
Laporan itu mengatakan Arab Saudi memainkan peran sentral di kawasan itu, terutama di antara negara-negara Islam mazhab Sunni.
Hal ini membuat analis berspekulasi bahwa kesepakatan normalisasi terjadi atas "lampu hijau" atau restu dari Arab Saudi.
Baca Juga: Tak Menyerah, Israel Akan Kirim Misi ke Bulan pada 2024
Sebuah laporan di Channel 13 TV mengatakan, Arab Saudi kerja besama dengan pemerintahan Presiden AS Trump untuk membuat beberapa negara lain menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel.
Laporan itu menyebut, rencana ini mungkin akan dilakukan sebelum Joe Biden mengambil alih kepemimpinan AS, bulan depan.
Laporan tanpa sumber itu mengatakan, Raja Salman mengikuti masalah ini untuk mempersiapkan landasan bagi kesepakatan Israel-Saudi.
Laporan tersebut juga berspekulasi bahwa Oman, yang memuji kesepakatan Israel-Maroko, akan menjadi negara berikutnya yang melakukan normalisai diplomasi.
Indonesia, negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, juga disebut sangat ingin memiliki hubungan publik dengan Israel.
Baca Juga: Dibantu Donald Trump, Maroko Sepakat Normalisasi Hubungan dengan Israel
Secara terpisah pada hari Jumat, reporter Israel Tal Schneider, mengutip sumber-sumber diplomatik, mencuit bahwa Israel dan Bhutan akan mengumumkan pembentukan hubungan diplomatik resmi minggu depan.
Kurangnya hubungan Israel dengan negara kecil Buddha itu tidak terkait dengan konflik dengan Palestina, melainkan akibat kebijakan isolasi Bhutan yang memiliki hubungan dengan lebih dari 50 negara.