Suara.com - Bentrokan terjadi di wilayah timur Republik Demokratik Kongo. Menyadur CGTN Senin (14/12), enam orang dilaporkan tewas dan 24 lainnya diculik oleh kelompok yang diduga Allied Democratic Forces (ADF).
Administrator teritorial Donat Kibwana mengatakan bentrokan terjadi pada hari Sabtu di Beni, provinsi Kivu Utara.
Menurut sumber lokal, seorang reporter dari radio komunitas juga turut diculik dalam serangan yang terjadi pada malam hari itu.
Pasukan Demokratik Sekutu, ADF, kerap disorot karena membantai sekitar 800 warga sipil selama setahun terakhir di provinsi yang berbatasan dengan Uganda.
Baca Juga: Lulus Uji Tipe, Bus Listrik E-Inobus Buatan PT Inka Dipesan Kongo
Pada bulan Juli, PBB mengatakan serangan kelompok itu merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan juga kejahatan perang.
ADF, yang bermula pada 1990-an sebagai kelompok pemberontak Muslim Uganda, adalah satu dari lebih dari 100 milisi yang ada di provinsi timur negara yang luas itu.
Kelompok itu menghasilkan uang dari perdagangan kayu dan pejabat DR Kongo mencurigai beberapa militer terlibat dalam penggerebekan yang kejam.
ADF tidak pernah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, tapi sejak April 2019, beberapa serangannya telah diklaim oleh apa yang disebut Provinsi Afrika Tengah ISIS, tanpa memberikan bukti.
Baca Juga: Diserang Kelompok Pemberontak, 1.300 Napi Kabur dari Penjara Kongo